Cuplikan

Grebeg Suro 2025: Sebuah Upaya Ponorogo Mendunia

Foto: Feona

lpmalmillah.com - Selasa (17/06/2025), Pemerintah Kabupaten Ponorogo secara resmi membuka serangkaian Grebeg Suro bertempat di Alun-Alun Kabupaten Ponorogo. Meskipun dalam pelaksanaannya, serangkaian Grebeg Suro telah dimulai pada Rabu (04/06/2025) lalu berupa simaan Al-Qur’an Rabu Pahing. Grebeg Suro sendiri merupakan acara tahunan yang ditujukan untuk menyambut dan merayakan tahun baru Islam, Muharram, atau Suro dalam penyebutan masyarakat Jawa.

Pembukaan Grebeg Suro dihadiri oleh sejumlah tamu penting seperti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, Bupati Kabupaten Madiun, Wali Kota Madiun, Bupati Ponorogo periode 2010–2015, wakil bupati periode 2016–2020, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), jajaran lurah dan kepala desa se-Kabupaten Ponorogo, dan tentunya masyarakat Ponorogo.

Acara dimulai dengan menampilkan musik tradisi dari beberapa pelajar SMP. Selanjutnya seluruh hadirin diajak untuk menanamkan semangat kebangsaan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan penampilan tari-tari serta doa yang dipimpin oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Moh. Nurul Huda.

Dalam pembukaan Grebeg Suro juga disampaikan bahwa kegiatan ini sekaligus membuka Festival Reog Remaja ke-21 dan Festival Nasional Reog Ponorogo ke-30. Selain itu dalam serangkaian Grebeg Suro juga akan dilaksanakan kegiatan lain seperti Bedol Pusaka pada 25 Juni 2025, Kirab Pusaka, Pawai Lintas Sejarah, dan Jamasan Pusaka pada 26 Juni 2025, Larungan Telaga Ngebel tepat pada 1 Muharram atau bertepatan pada 27 Juni 2025 serta serangkaian kegiatan lainnya.

Puncak dari pembukaan Grebeg Suro, yaitu ketika serangkaian kegiatan dibuka secara simbolis oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dengan penghentakan tali kolor. Terdapat dua pesan penting yang Sugiri sampaikan dalam sambutannya malam itu. Pertama, Grebeg Suro tahun 2025 berkaitan dengan Reog Ponorogo yang telah dikukuhkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. Kedua, Sugiri tengah mengupayakan Ponorogo ke dalam program UCCN (UNESCO Creatif City Networking).

Kami memperhatikan Grebeg Suro selain rutin dilaksanakan juga merupakan sarana menghidupkan ekonomi, membangun karakter bangsa, dan kami mendaftarkan kota yang kita cintai ini ke UCCN, UNESCO Creative Networking. Mudah-mudahan di akhir tahun, Allah berkenan rida dan UNESCO menetapkan kota kita Ponorogo menjadi kota UNESCO (UCCN).” ujar Sugiri menutup sambutannya.


Reporter: Feona, Heris
Penulis: Heris
Editor: Rena

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.