Festival Nasional Reog Ponorogo 2025, UKM PSRM Watoe Dhakon Turut Berpartisipasi
lpmalmillah.com - Senin (23/06/2025),
Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) yang ke-30 telah berlangsung di
Alun-Alun Kabupaten Ponorogo. Festival ini diikuti oleh banyak kalangan, salah satunya
Unit Kegiatan Mahasiswa Paguyuban Seni Reog Mahasiswa (UKM PSRM) Watoe Dhakon, Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo. Pementasan UKM PSRM tahun ini mendapatkan
urutan ketiga dari sebelas penampilan.
Pada tahun
ini, UKM PSRM Watoe Dhakon menampilkan cerita Reog Ponorogo tentang perebutan
cinta Putri Kediri dan Rajanya yang memperjuangkan cinta meski dihalangi oleh
banyak pihak serta disajikan dengan variatif. “Secara garis besarnya adalah
kisah asmara tentang perebutan cinta dari putri cantik jelita dari Kediri dan
kisah heroik seorang raja yang mati-matian memperjuangkan cintanya meskipun
dihadang banyak orang,” papar Mochammad Fatjar Romdhoni selaku salah satu
anggota UKM PSRM Watoe Dhakon.
Dalam
menampilkan cerita Reog Ponorogo, penampilan UKM PSRM Watoe Dhakon diiringi
lagu yang dibuat langsung oleh para seniman untuk UKM PSRM Watoe Dhakon. “Lagu
atau tembang yang tadi dinyanyikan merupakan ciptaan mandiri dari para seniman
untuk Kontingen UIN Ponorogo. Jadi memang orisinal, kecuali pada saat penutupan
menggunakan Nadhom (Alfiyah) Ibnu Malik untuk memberikan ciri khas yang menonjol
daripada kontingen lainnya,” jelas Dhoni.
Penampilan
UKM PSRM Watoe Dhakon di FNRP 2025 mendapat antusias dari mahasiswa UIN
Ponorogo, salah satunya Khoirunisa Maharani dari Jurusan Bimbingan Penyuluhan
Islam. Nisa mengaku bahwa tujuan utama datang ke FNRP untuk mendukung PSRM Watoe
Dhakon. “Alasan utamanya pengen mendukung PSRM Watoe Dhakon UIN
Ponorogo ini dan juga ingin melihat secara keseluruhan Grebeg Suro tahun 2025,”
ungkap Nisa.
Tidak
hanya itu, Nisa juga memberikan tanggapan bahwa penampilan kali ini lebih segar
dari sebelumnya, serta menampilkan hal baru. Ia pun menantikan lagu terakhir
dalam penampilan kali ini. “Pastinya dari tahun ke tahun penampilannya
berbeda, tetapi tahun ini lebih fresh serta blocking panggung yang bagus.
Selain itu, saya menantikan lagu di akhir pementasan karena tahun kemarin kan
yalal wathon. Nah kalau tahun ini shalawatan, jadi ada perbedaan dari tahun
kemarin,” tanggapnya.
Terakhir,
Nisa berharap bahwa setelah menjadi UIN ini UKM PSRM Watoe Dhakon makin maju
dan mampu mengikuti perkembangan. “Harapan ke depannya untuk UKM PSRM Watoe
Dhalom semoga makin maju dan dapat mengikuti perkembangannya UIN juga,”
harap Nisa.
Penulis: Feona
Editor: Rena
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.