Cuplikan

Mestinya Disumbangkan, Sejumlah Barang Baksos PBAK Diduga Dibuang ke WC

Foto: Andri Purwanto

lpmalmillah.com - Permasalahan terkait barang untuk bakti sosial (baksos) yang dibawa mahasiswa baru saat Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo masih berlanjut. Sejumlah barang baksos, seperti bawang merah dan jahe, yang awalnya dikumpulkan untuk disumbangkan, kini justru ditemukan dalam kondisi dibuang ke water closet (WC) di gedung Sekretariat Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Penemuan tersebut terjadi pada Senin (27/10/2025) oleh petugas kebersihan kampus.

Kejadian itu ditemukan ketika Andri Purwanto, salah satu petugas kebersihan, mendapati saluran WC di lantai satu yang tersambung dengan toilet di lantai dua gedung Sekretariat Ormawa dalam kondisi tersumbat. Namun ketika diperiksa, WC tersebut ternyata sudah meluap. “Ini kok WC bawah [di] gudang garasi mampet. Mampet kenapa ya [gitu]? Terus nggak dipakai. Lama-lama, ataskan tetap dipakai untuk anak BEM, akhirnya membeludak, airnya beludak,” ujarnya.

Sebelumnya, Andri tidak menyangka bahwa yang meluber dari dalam WC tersebut ternyata bawang merah dengan jumlah yang cukup banyak, bercampur dengan kotoran. Menanggapi temuan tersebut, Andri segera melaporkannya kepada Kepala Subbagian (Kasubag) Tata Usaha, Perencanaan, dan Rumah Tangga (TUPRT). “Terus aku lapor Pak Kasubag. Ini jelas [sengaja] dibuang bawangnya, banyak soalnya,” kata Andri.

Tak hanya menemukan di WC, Andri juga sempat mengetahui bahwa barang baksos tersebut turut dibuang ke tong sampah. Pembuangan itu dilakukan menyebar di beberapa tempat. Bahkan, para petugas kebersihan disebut ikut memilah bawang merah dan jahe yang masih layak konsumsi untuk dibawa pulang agar tidak terbuang sia-sia. “Sebagian aku menemukan itu [membuangnya] disebar, nggak ditumpuk [satu tempat],” ucapnya.

Merespons pembuangan bawang merah di WC, Iqbal Desvio Achmad selaku Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) mengaku terkejut saat menerima informasi tersebut. “Jujur saya kaget, soalnya kan enggak tahu ada hal seperti itu. Karena waktu saya sendiri dikabari pun, saya enggak tahu apa-apa,” responsnya.

Pada awal permasalahan, terkait pendistribusian barang baksos PBAK, pihak Dema-U mengaku merasa kebingungan dalam menentukan langkah untuk menindaklanjuti barang-barang tersebut. Kondisi itu menyebabkan barang baksos sempat terlantar di ruang Dema-U. “Karena teman-teman [Dema-U] waktu itu benar-benar enggak tahu, ini yang ngurusin siapa dan harus dikemanakan enggak tahu. Akhirnya sampai berminggu-minggu itu kan enggak selesai. Akhirnya saya selesaikan sendiri selaku ketua,” akui Iqbal.

Menindaklanjuti kejadian ini, Iqbal mengaku telah melakukan pertemuan dengan Muhamad Syaiful Tri Susanto selaku Kasubag TUPRT. Pertemuan itu terjadi di ruang Kasubag TUPRT setelah audiensi antara Dema-U dan Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) pada Rabu (05/11/2025). Iqbal mengaku kepada Syaiful bahwa pihaknya telah menyalurkan barang baksos kepada pihak yang membutuhkan.

Dilansir dari lpmalmillah.com, sejumlah barang baksos memang telah dilakukan pendistribusian langsung oleh Iqbal. Berdasarkan struk tanda terima dari LKS Tunanetra Aisyiyah Ponorogo, tercatat bahwa penyerahan baksos tersebut dilakukan pada Rabu (01/10/2025). Adapun barang yang disalurkan meliputi beras, jahe, bawang merah, dan bawang putih.

Menanggapi pengakuan Iqbal, Syaiful menunjukkan bukti foto yang menjadi dasar dugaan adanya sejumlah barang baksos yang dibuang di WC. “Tak tanya itu [ketuanya]. Loh pak, sudah dibagikan. Terus tak tunjukkan ada fotonya yang full utuh. Terus yang ini apa? Ya berarti kan mungkin ada beberapa yang dibuang. Caranya buang juga salah tadi,” tegas Syaiful.

Menurut Syaiful, kemungkinan jumlah bawang merah yang dibuang ke WC cukup banyak. Ia menduga banyaknya bawang yang dibuang menyebabkan saluran tersumbat hingga akhirnya meluber ke WC lantai satu. “Itu kan saluran pembuangan dari atas turun ke bawah kan besar. Terus ada [pipa] T ke lantai satu. Itu kan mestinya dia [bawang] terus ke bawah turun kan. Nah, kenapa itu bisa keluar ke lantai satu? Logikanya mestinya itu penuh dulu. Makanya dia enggak punya jalan untuk keluar ke situ,” jelasnya.

Selain itu, Syaiful juga menegaskan bahwa ia masih menunggu penyelesaian dan pertanggungjawaban terkait pembuangan barang baksos ke WC tersebut. Ia meminta Iqbal untuk mencari tahu pihak yang melakukan tindakan itu. “Sampai kemarin bilangnya sudah habis dibagikan, Pak. Tetep keukeuh begitu, makanya tak tunggu wes. Tak tunggu kamu [Iqbal] cari sebagai ketuanya, cari tahu,” imbuhnya.

Di sisi lain, Iqbal menyampaikan bahwa dirinya akan tetap mengawal penyelesaian permasalahan tersebut karena sudah menyangkut nama lembaga. Ia mengaku belum mengetahui siapa pelaku yang membuang barang-barang tersebut ke WC.

Iqbal menduga bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh pihak luar yang merasa tidak nyaman dengan kondisi barang baksos yang dibiarkan terlalu lama di ruang Dema-U. “Belum ada bukti konkret yang jelas. Saya menduga malah pihak luar. Intinya kan memang mangkrak lama barang itu. Mungkin gara-gara itu, ada ketidakenakan di sekitar area BEM ada yang mengambil dan membuang di situ,” duga Iqbal.

Sebelum masalah pembuangan itu mencuat, Syaiful pun mengaku sempat menerima aduan terkait bau tidak sedap yang tercium di dalam gedung Sekretariat Ormawa. Bau tersebut berasal dari sejumlah barang baksos yang dikumpulkan di ruang Dema-U dan sudah dalam kondisi membusuk. “Kemarin sempat tanya itu juga ke beberapa UKM, memang sempat protes terkait bau itu loh ya,” ucapnya.

Untuk mengatasi WC yang tersumbat, Syaiful memastikan akan melakukan upaya perbaikan. Ia menegaskan bahwa pembersihan dan penyedotan akan dilakukan apabila diperlukan agar saluran kembali berfungsi dengan baik. “Ya kemarin sudah kita berusaha memperbaiki, cuma kan kalau pengen bersih kita sedot, kita bersihkan semua,” kata beliau.

Sementara itu, Andri juga menjelaskan bahwa proses pembersihan sempat terkendala karena penyumbatan pada pipa belum sepenuhnya dibersihkan. “Tukang yang membersihkan sampai belum [bisa] menangani, karena yang ada di pipa belum dibersihkan. Terlalu lama di situ kan akhirnya padat,” ujarnya.

Permasalahan ini turut mendapat tanggapan dari Miftahul Huda, Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama. Ia mengaku baru mengetahui adanya dugaan pembuangan barang baksos tersebut ketika diwawancarai oleh kru LPM aL-Millah pada Kamis (07/11/2025). “Enggak [tahu]. Belum masuk [informasinya] dari Pak Kabag ke saya. Loh, berarti [terkait] Dema lagi. Katanya Iqbal mau ditasarufkan ke pihak-pihak yang [membutuhkan],” ucap Huda.

Terakhir, terkait tindak lanjut terhadap pelaku pembuangan tersebut, Iqbal menegaskan bahwa jika pelakunya berasal dari internal Dema-U, maka akan diberikan sanksi tegas. Namun, apabila pelaku berasal dari pihak luar Dema-U, ia akan menyerahkan sepenuhnya penanganan kepada pihak kampus. “Kalau nanti pelaku tersebut dari Dema-U sendiri, langsung saja saya akan mengikuti dengan aturan yang ada. Artinya ‘kan langsung mengeluarkan orang tersebut. Tapi kalau pihak di luar Dema-U yang melakukan hal tersebut, saya akan kembalikan lagi kepada kampus,” pungkasnya.


Reporter: Arifin, Fuad, Farhan
Penulis: Arifin
Editor: Rena

Tidak ada komentar

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.