Iklan Layanan

Cuplikan

Tempat Parkir Tanpa Jukir, Idealkah?

Oleh Lia Bil Hikma


Idealnya penataan kendaraan di tempat parkir itu rapi dan tertib. Tetapi keadaan ini tidak terlihat di area parkir gedung M dan MT. Hal ini karena penempatan kendaraan mahasiswa maupun dosen tidak sesuai dengan tempat yang disediakan. Parkiran yang seharusnya digunakan dosen ditempati mahasiswa, begitupun sebaliknya. Tindakan mahasiswa tersebut bukan berarti tidak beralasan, tetapi parkiran yang disediakan untuk dosen dinilai lebih aman bagi mahasiswa.

Selain itu, banyak mahasiswa yang memilih memarkir kendaraan di bawah  pohon rindang untuk mengantisipasi agar tidak kehujanan dan kepanasan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kanopi di area parkir. Area parkir yang dilindungi kanopi hanya dikhususkan untuk parkir mahasantri. Sedangkan mahasiswa lain yang memiliki jadwal kuliah di gedung M maupun MT tidak diizinkan untuk menempati area tersebut, dengan adanya papan dengan tulisan larangan parkir di sana begi selain mahasantri. Larangan tersebut banyak diprotes oleh mahasiswa yang kuliah dan parkir di sana. Hal ini pula yang dijadikan alasan mahasiswa untuk memarkir kendaraan mereka semaunya.

Melihat keadaan seperti ini, lazim jika parkiran kendaraan terlihat semrawut. Nihilnya tukang parkir di kawasan ini pun memperparah keadaan ini. Satpam yang berjaga juga tidak kuasa untuk mengatur mahasiswa yang bisa dibilang bandel. Satpam yang idealnya menjaga keamanan ini ikut turun tangan dalam penataan parkir mahasiswa. Padahal, sejatinya tugas satpam adalah menjaga keamanan, bukan menata parkiran.


Lalu, apakah hal ini akan terus dibiarkan? Apakah tidak ada tindakan dari pihak yang berwenang untuk menuntaskan masalah parkir di gedung M? Jika alasan belum adanya penambahan fasilitas juru parkir di gedung M karena masih disibukkan dengan pembangunan kampus dua, lalu apakah hal ini bukan termasuk diskriminasi?

2 comments:

  1. Mungkin tidak ada anggaran untuk merekrut juru parkir yang baru

    ReplyDelete
  2. Pejabat kampus tentu punya variabel terbaik utk menentukan skala prioritas. Kita tak yakin perekrutan jukir berada di tingkat teratas.

    ReplyDelete

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.