Wacana Alokasi Pengumpulan Buku Maba
Rabu
(07/08/2019) Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Ponorogo memasuki hari ketiga.
PBAK kali ini pelaksanaannya dikoordinir
oleh masing-masing
fakultas. Rangkaian kegiatannya meliputi penyampaian materi tentang pengenalan
fakultas yang disampaikan oleh jajaran
Dekanat dan para Kajur. Sebelum pelaksanaan PBAK fakultas,
telah disampaikan pada saat TM untuk membawa buku bacaan sesuai dengan tema
yang ditentukan. Pengumpulan
buku ini dimaksudkan
untuk
menambah koleksi buku-buku
di perpustakaan.
Buku-buku tersebut nantinya dikumpulkan kepada PK masing-masing kelompok.
Dalam agenda pengumpulan
buku pada tahun ini, terdapat hal-hal yang menjadi evaluasi
bagi panitia PBAK FATIK bagian penanggung jawab buku dari kegiatan tahun lalu, yaitu mengenai alokasi buku PBAK yang
kurang begitu baik. Ibnu selaku
Ketua DEMA FATIK menyampaikan, buku-buku yang dikumpulkan
ada PBAK 2018
berada di kontrakan
SEMA FATIK tahun lalu. Buku tersebut banyak yang hilang, karena peminjamannya
tidak terkondisikan. Ibnu menegaskan untuk pengumpulan buku tahun ini akan
dikelola lebih rapi lagi, nanti akan diamanahkan ke HMJ masing-masing jurusan. “Pada
tahun lalu buku ditempatkan di kontrakan SEMA FATIK, karena kurangnya
koordinasi dari peminjaman buku, akhirnya buku banyak yang hilang. Untuk tahun ini buku akan di serahkan kepada HMJ
masing-masing jurusan,”
tegas Ibnu dalam pembicaraannya.
Pembagian
buku tersebut akan dibagi 50% untuk DEMA dan SEMA FATIK serta 50% untuk masing-masing HMJ. Hal ini dijelaskan oleh Gloria
ketua HMJ PIAUD.
“Pembagian buku, 50%
untuk DEMA dan SEMA, sedangkan 50% lagi akan dikelola oleh masing-masing HMJ,” ujarnya.
Pengumpulan
buku PBAK FATIK tahun ini, belum
mendapat persetujuan dari pihak Dekan maupun Wadek III. Ibnu Hamdan mengakui akan hal tersebut,
“jujur
untuk tahun ini kami belum membicarakan dengan wadek III.”
Hal ini diamini oleh Ahmadi, Dekan FATIK yang tidak mengetahui tentang pengumpulan buku. “Saya tidak tahu hal tersebut,” ujarnya singkat ketika dimintai keterangan oleh crew
LPM.
Sedangkan PBAK
FEBI yang
dilaksanakan di kampus II juga menginstruksikan untuk membawa buku dan akan
dikumpulkan pada hari kedua PBAK fakultas. Damar selaku Ketua DEMA FEBI
menyatakan, tanggung jawab pengumpulan buku dihandle oleh DEMA FEBI langsung. Setelah terkumpul, buku
tersebut akan dibuat lapak baca. “Kami akan membuka taman baca
khususnya untuk anak jalanan, tapi masih menunggu keputusan dari fakultas
mengenai pembuatan perpustakaan fakultas,” jelasnya, meskipun belum
berkoordinasi dengan pihak fakultas.
Ridho
Rokamah selaku Wakil Dekan III FEBI mendukung program dari pihak DEMA FEBI
dalam pengumpulan buku untuk perpustakan fakultas yang rencananya akan diadakan
di kampus II. Ia mengatakan, sebagian
besar buku dari perpustakaan pusat kampus I sudah diantar ke FEBI. “Kami mendukung program dari DEMA-F selagi itu bernilai
positif,” tegasnya.
Untuk pengumpulan buku dari Fakultas Syariah (FASYA) akan dilakukan pada hari kedua PBAK fakultas. Buku-buku tersebut nantinya akan dikumpulkan kepada
panitia in-door. Sementara itu, untuk pengalokasiannya direncanakan
berbeda dengan
tahun kemarin. Jika tahun kemarin buku disumbangkan ke luar kampus, untuk tahun
ini alokasi buku akan dijadikan perpustakaan yang bertempat di ruang BEM FASYA.
Hal tersebut dijelaskan oleh Nafiatul Mulifah ketua panitia pelaksana PBAK
FASYA.
“Penanggung
jawab pengumpulan buku itu tim in door, sedangkan penempatan akan ditempatkan
di BEM FASYA untuk perpustakaan umum,” ujarnya
Pengumuman wajib pengumpulan
buku ini menuai beberapa tanggapan dari Maba. Salah satu mahasiswa baru
merasakan kesulitan untuk mencari buku yang ditentukan, mahalnya harga buku,
dan kemana buku tersebut dialokasikan. Hal ini seperti yang diungkapkan Tegar
Ayu, Maba dari jurusan Pendidikan Agama Isam (PAI). “Saya merasa kesulitan
mencari buku tersebut, karna temanya kurang banyak, ditambah bukunya
tebal-tebal dan harganya mahal, padahal nggak tahu nanti bukunya dikemanakan,”
terangnya.
Lain halnya dengan
yang dirasakan Vera Nur mahasiswa baru jurusan Imlu Alquran dan Tafsir (IAT). Ia sangat senang karena pengumpulan buku
tersebut, ia mendukung demi kemajuan kampusnya. “Kalo keberatan enggak,
karena untuk kita baca-baca sendiri kok,” ujarnya.
Begitu pula yang disampaikan salah
satu maba FUAD Antoni Diyas Prayogi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). “Melihat perpus juga
jauh, pengumpulan buku ini mempermudah
kami dalam membaca dikampus II,” ujarnya.
Aji Binawan, Ketua DEMA-I pun
mendukung adanya pengumpulan buku tersebut. Ia berharap pengumpulan
buku bisa transparan
dalam pengolahannya, supaya mahasiswa baru mengetahui kejelasan buku tersebut.
“Ketika
membuat kebijakan harus bisa mempertanggung jawabkan,” tegasnya.
Reporter: Dhamuri, Utami,
Jannah
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.