Iklan Layanan

Cuplikan

Urgensi Perpustakaan di Kampus Dua Tuai Tanda Tanya




Opini oleh: Arina Mana Sikana

Perpustakaan merupakan fasilitas vital dalam sebuah lembaga pendidikan. Tidak hanya ruangan yang diisi oleh ragam buku-buku pendidikan, melainkan juga majalah, koran, komik dan novel. Hal ini bertujuan agar pengunjung perpustakaan tidak melulu melahap bacaan yang memberatkan pikiran. Perpustakaan adalah tempat yang strategis bagi mahasiswa dalam mengisi waktu luang, untuk sekadar membaca buku ataupun mencari ces gratis .Tidak hanya itu perpustakaan juga dijadikan sasaran empuk bagi mahasiswa guna mencari referensi tugas kuliahnya. Apalagi di minggu-minggu pertama aktif kuliah, dosen membabi buta memberikan tugas bagi mahasiswanya.
Setiap mahasiswa pasti memiliki kriteria perpustakaan idamannya masing-masing. Semisal, perpustakaan di Universitas Indonesia yang buka dua puluh empat jam guna mempermudah kinerja tiap mahasiswa dalam mengejar deadline tugas. Akan tetapi, apakah semua itu dapat terwujud hanya dengan dibayangkan saja? Lihatlah! Kampus kita tercinta IAIN Ponorogo yang memiliki empat fakultas dengan bangunan megahnya, hanya memiliki satu perpustakaan yang berada di kampus pusat. Lalu, bagaimana nasib mahasiswa penghuni kampus dua, yang sampai sekarang belum mempunyai perpustakaan? Padahal telah terdapat  fakultas besar yang berdiri kokoh di sana yaitu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Fakultas Syariah (FASYA).
 Seyogyanya setiap fakultas dilengkapi dengan fasilitasnya masing-masing seperti labolatorium,  perpustakaan dan lainnya, sesuai kebutuhan fakultas itu sendiri.  Seperti Universitan Islam Negri Yogyakarta yang mempunyai perpustakaan di setiap fakultasnya. Tidak adannya perpustakaan menjadikan mahasiswa kampus dua harus berlapang dada  untuk pergi ke kampus pusat demi  mengerjakan setumpuk tugas atau untuk tambahan amunisi kepalanya. Padahal kita tahu bahwa jarak kampus dua dan kampus pusat cukup memakan waktu.
Tidak hanya mahasiswa yang mengeluhkan tidak adanya perpustakaan dikampus dua atau jarak tempuh perpustakaan yang jauh. Begitupun dengan dosen yang memerlukan sarana perpustakaan untukmendukung proses pembelajaran.Perpustakaan di setiap Universitas mempunyai peranan yang urgen demi terciptanya mahasiswa yang akademis dan intelektual. Endrik, selaku dosen Hukum Keluarga Islam juga mengakui pentingnya perpustakaan disetiap perguruan tinggi. Ia mengatakan, “Idealnya dalam setiap fakultas terdapat satu perpustakaan, supaya mudah dalam mencari data atau melakukan diskusi. Sehingga kampus dapat mencetak generasi-generasi intelektual yang tangguh dalam teori dan praktek.
Dosen, mahasiswa, dan perpustakaan adalah tiga faktor penggerak dalam proses belajar mengajar. Jika salah satu faktor tidak terpenuhi mustahil proses pembelajaran dapat berjalan  maksimal. Maka dari itu, perpustakaan menjadi tempat yang sangat sentral dalam sebuah kampus. Dengan adanya perpustakaan yang mendukung dapat menarik minat mahasiswa dalam membaca atau minimal menyempatkan diri mampir ke perpustakaan.
Ilustrasi oleh: Arina

1 comment:

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.