Iklan Layanan

Cuplikan

Nihil Juru Parkir, Kendaraan di Gedung M dan MT Semerawut

Reporter :Fitria Nur A, Lia, Fajar, Shofi, Fanisa, Fauzia, Eka, Manda

lpmalmillah.com, Ponorogo - Tempat parkir adalah area untuk meletakkan kendaraan. Di IAIN Ponorogo, area parkir ini tersedia di setiap gedungnya. Mulai dari gedung kampus pusat, gedung Mahad (M dan MT), maupun gedung baru yang masih dalam proses pembangunan di desa Pintu, Jenangan. Tersediannya area parkir bukan berarti menghindarkan masalah parkir. Masalah parkir di gedung mahad misalnya, meskipun area parkir sudah disediakan akan tetapi masih terlihat penataan kendaraan yang semerawut.

Semrawutnya area parkir tersebut disebabkan tidak adanya juru parkir yang mengatur penataan kendaraan di gedung Mahad. Andi salah satu satpam di gedung M dan MT mengatakan, “memang sejak awal dibangun permasalahannya adalah tidak adannya tukang parkir yang mengarahkan kendaraan untuk mahasiswa, mahasantri, dan dosen,”  ujar Andi.

Mahasiswa yang belajar di ma’had juga mengeluhkan perihal tidak adanya juru parkir, seperti yang diungkapkan Ikfina, mahasiswa jurusan IPA semester satu,”saya kurang menyukai tempat parkir di ma’had karena tidak ada juru parkir yang mengarahkan kendaraan mahasiswa”, keluhnya.

Tidak hanya mahasiswa, keluhanpun juga datang dari dosen, Adrika Fithrotul Aini selaku dosen IAIN Ponorogo mengatakan  bahwa tidak adanya juru parkir membuat mahasiswa dan dosen bingung untuk meletakkan kendaraannya. “Saya pernah parkir di parkiran sini, ternyata sama satpamnya disuruh pindah tempat,” tutur Adrika.

Untuk mengatasi hal tersebut, sebenarnya satpam telah memberi petunjuk berupa tulisan yang ditempel pada tiang dan dinding sebagai penjelas tempat parkir bagi mahasiswa, dosen, maupun mahasantri. Akan tetapi, banyak mahasiswa yang mengabaikan petunjuk tersebut dan parkir kendaraan semaunya. Mereka lebih memilih tempat yang teduh seperti di bawah pohon dan di dekat kelas. Mahasiswa juga kerap memarkir kendaraannya di tempat parkir dosen.

Adrika kembali mengungkapkan keluhannya terkait tidak adanya sekat pembatas yang jelas antara parkir mahasiswa dan dosen yang menjadikan area parkir kurang efektif. “Area parkir kurang efektif karena kurang tegasnya stand yang mempersekat batas, selain itu mahasiswa juga pastinya mencari kenyamanan dan keamanan.” keluh Adrika.

Tidak teraturnya area parkir di gedung M dan MT, membuat satpam yang tugas utamanya adalah menjaga keamanan ikut turun tangan dan bahkan kewalahan untuk mengatur ketertiban kendaraan di sana. “Kadang saya dan teman saya juga sempat teriak-teriak karena mereka susah diatur.” papar Andi.

Menanggapi hal tersebut, Muhtadi selaku Kepala Bagian Sarana dan Prasarana Umum mengatakan bahwa jika keberadaan juru parkir sangat dibutuhkan di gedung ma’had maka akan diusahakan untuk mengajukan pengadaan juru parkir ke pihak yang berwenang.  “Apabila gedung mahad membutuhkan juru parkir, maka nanti kita usahakan untuk mengajukan ke atasan. Apabila benar-benar dibutuhkan lo ya”, jelas Muhtadi.

Muhtadi sendiri menjelaskan bahwa sebenarnya gedung M dan MT tidak semuanya digunakan untuk perkuliahan. Akan tetapi sebagian dosen yang tidak memiliki jadwal mengajar di gedung tersebut banyak yang mengganti jam dan mencari kelas disana. Hal itulah yang menyebabkan parkiran di sekitar gedung penuh. “Sebenarnya gedung mahad itu dulu digunakan untuk FASYA dan FEBI saja. Tetapi, setelah dua fakultas itu dipindah ke kampus 2, ternyata sekarang FATIK juga banyak yang pindah ke gedung M dan MT, saya kira di kampus 1 saja kelasnya juga sudah cukup,” tegas Muhtadi.


No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.