Cuplikan

PBAK Fakultas 2025, Maba Antusias Mengenal Lingkungan dan Bangun Kebersamaan

Foto: Feona

lpmalmillah.com - Jumat (15/08/2025), PBAK hari kedua telah terlaksana di setiap fakultas UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo. PBAK di lingkup fakultas dikenal dengan PBAK-F atau PBAK Fakultas. Kegiatan ini dikoordinasi langsung oleh masing-masing panitia fakultas dan berlangsung pada tanggal 15 sampai 16 Agustus 2025. Sebagaimana namanya, PBAK-F menjadi awal pengenalan lingkungan kampus pada ranah fakultas.

Pelaksanaan PBAK-F terbagi dalam empat tempat yang berbeda di beberapa titik kampus. Dua fakultas mengambil tempat di area kampus I, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) bertempat di Graha Watoe Dhakon dan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) menggunakan Gedung Indrakila. Dua fakultas lain, yakni Fakultas Syariah (Fasya) menggunakan GOR Ma’had Putri UIN Ponorogo, sedangkan kampus II diisi oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

Untuk kesekian kalinya, PBAK-F membawa keunikan tersendiri yang terletak pada perbedaan tema kegiatan yang dipilih masing-masing fakultas serta fokus yang akan dicapai. Seperti contoh, FEBI yang mengambil tema “Reoptimalisasi Sinergi Keislaman dalam Pembentukan Karakter Muslimpreneur yang Visioner dan Berintegritas”. Materi yang disampaikan dalam sesi PBAK, yaitu terkait kenegaraan dan tentunya tentang hal-hal seputar fakultas.

Di satu sisi, FUAD mengambil tema “Menyalakan Bara Intelektual Menghidupkan Gerakan Mahasiswa” dengan fokus untuk menghidupkan kembali apa yang menjadi identitas dari mahasiswa. “Kita (panitia) melihat mahasiswa dari tahun ke tahun itu, semangat untuk membaca dan belajar dirasa semakin menurun. Maka dari itu, tema daripada PBAK ini untuk menghidupkan kembali apa yang menjadi ghirah ataupun yang menjadi sebuah identitas dari mahasiswa itu sendiri yang terutama belajar seperti itu,” tutur Fatjar Romdhoni, Ketua Dema FUAD.

Sangat disayangkan bahwa peserta PBAK yang hadir tidak genap 100 persen. Hal ini disebabkan karena beberapa mahasiswa yang masih berada di luar kota bahkan di luar pulau. Selain itu, jumlah peserta PBAK-F atau mahasiswa baru juga mengalami penurunan. Di FTIK, tahun ini terdapat sekitar 1100 mahasiswa, sedangkan pada tahun sebelumnya terdapat sekitar 1300 mahasiswa.

Hal serupa juga terjadi di Fasya yang mana jumlah mahasiswa sejak 2023 terus mengalami penurunan. “Sejak zaman saya, kan, PBAK 2023. (Tahun) 2023 ke 2024 itu menurunnya sangat drastis. Lalu, dari 2024 ke 2025 ini terjadi penurunan lagi meskipun angkanya tidak besar,” ujar Rian, Anggota Dema Fasya.

Dari sudut pandang mahasiswa baru, mereka cukup antusias mengikuti dan menjalani masa PBAK, khususnya PBAK-F ini. Bagi mereka, PBAK-F merupakan ajang untuk saling mengenal teman. “Untuk ke depannya (saya) ingin lebih baik dan lebih banyak teman,” ujar Latifatul Jamilah, mahasiswa baru Manajemen Bisnis Syariah (MBS).

Mahasiswa baru cenderung tidak merasa terdapat kendala ataupun kesulitan yang cukup menghambat mereka dalam pelaksanaan PBAK-F. Meskipun sebetulnya kendala tersebut tetaplah ada, seperti jarak rumah dengan kampus yang cukup jauh. “Kesan pesan saya di PBAK ini, saya merasa banyak sekali pengalaman saya bertambah dan mulai mengenal seluruh mahasiswa-mahasiswa baru, angkatan saya, maupun kakak tingkatnya. Jadi, menurut saya PBAK ini cukup berguna,” ujar Naufal Mikdad Hazimullah, mahasiswa baru Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).


Reporter: Justmine, Frendi, Laila, Heris, Fuad, Feona, Farhan
Penulis: Heris, Frendi, Feona
Editor: Rena

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.