Iklan Layanan

Cuplikan

Sidang Pleno SEMA se-IAIN Ponorogo, Molor Akibat Kurang Persiapan

 

Foto oleh: Dewi

     lpmalmillah.com – Rabu (06/04/2021), Senat Mahasiswa Institut (SEMA-I) Republik Mahasiswa (RM) IAIN Ponorogo gelar Sidang Pleno secara tertutup. Sidang tersebut dihadiri oleh SEMA-I demisioner dan anggota SEMA baru se-IAIN Ponorogo. Sidang ini digelar di ruang yang berbeda untuk SEMA-F, namun masih satu lingkup di Ma’had Al Jami’ah Ulil Abshor. Dalam pelaksanaannya, sidang tersebut molor dari jadwal yang telah ditentukan.

    Sidang Pleno dilaksanakan secara tertutup dan bertahap. Pertama, sidang tata tertib (Tatib), kedua sidang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ), ketiga sidang pemilihan ketua SEMA se-IAIN Ponorogo periode 2021-2022. Pelaksanaan sidang dipimpin oleh panitia sidang sementara yang ditunjuk langsung oleh SEMA Institut dan tiga panitia sidang tetap yang dipilih oleh peserta sidang.

    Terkait pelaksanaan sidang yang tertutup, Awal Setiawan, pimpinan sidang dari SEMA-I mengaku jika sidang hanya untuk kalangan internal. “Karena ini pemilihan ketua SEMA mereka, jadi gak bisa terbuka gitu. Karena proses persidangannya pun tidak bisa dilaksanakan secara terbuka karena pembahasannya adalah pembahasan internal saja seperti itu jadi gak bisa terbuka,” ungkap Awal.

    Rangga, selaku ketua sidang sementara dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) mengatakan bahwa pelaksanaan sidang kali ini mengalami kemoloran, alasannya karena kesalahan dari panitia dan SEMA Institut. “Pelaksanaan sidang untuk pembukaannya agak melenceng dari jadwal asli yakni pembukaan seharusnya dimulai pukul 08.00 ternyata dimulai pukul 09.30. Alasan keterlambatan itu mungkin juga kesalahan dari panitia dan SEMA Institut sendiri,” ujarnya.

    Hal itu diakui Awal Setiawan, ia menjelaskan bahwa kemoloran terjadi karena kurangnya kesiapan dari anggota SEMA Institut. “Kurangnya kesiapan dari anggota SEMA Institut akibat kelelahan, juga proses sidang pleno serentak merupakan hal baru, sehingga perlu adaptasi dari pihak SEMA Fakultas dan Institut,” terangnya.

    Pada sidang pleno institut, pemilihan ketua SEMA I dilaksanakan secara musyawarah mufakat. Hasilnya, Ramadhan Nur Mutaqiin dari FUAD terpilih sebagai ketua SEMA Institut RM IAIN Ponorogo. “Berhubung saya disini sebagai ketua presidium sidang pleno SEMA-I, dan tadi alhamdulillah yang terpilih menjadi ketua SEMA-I dengan cara musyawarah mufakat itu ada rekan Rama dari Fakultas Ushuluddin jurusannya KPI,” ujar Awal.

    Sedangkan pada sidang pleno di FUAD, terpilihnya ketua SEMA tidak melalui voting melainkan melalui rekomendasi dari peserta sidang. Agustina Rahmatika adalah satu-satunya peserta yang direkomendasikan. Karena tidak adanya sanggahan dan rekomendasi dari peserta lain, pemimpin sidang menetapkannya sebagai ketua SEMA FUAD. “Sebenarnya mau devoting kalau ada dua calon, tapi dari teman-teman tidak mengajukan lagi, cuma saya mengajukan saudara Agustina Rahmatika dan diperkuat oleh saudara arkan. Juga tidak ada yang menyanggah dari teman-teman SEMA lain. jadi langsung disahkan,” ungkap Roqy Irfan Lahut peserta sidang pleno FUAD.

    Beda halnya dengan FUAD, pemilihan ketua SEMA Fakultas Syari’ah (FASYA) dilakukan dengan menunjuk salah satu perwakilan dapil untuk sepakat menunjuk satu anggota. Dikarenakan tidak adanya pengajuan untuk menjadi ketua SEMA FASYA, perwakilan dapil menunjuk Amirul Mukhlish Abidin sebagai ketua SEMA FASYA. “Ketika sidang tadi, ternyata dari peserta tidak ada yang mengajukan dan merekomendasi. Jadi saya tunjuk perwakilan perdapil untuk musyawarah mufakat. Alhamdulillahnya semua sepakat jika Amirul Mukhlish Abidin menjadi ketua SEMA FASYA dan tidak ada bantahan juga,” ungkap Ahmad Fauzi Bajuri, ketua sidang pleno FASYA.

    Sementara di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK), penentuan ketua SEMA didasarkan visi dan misi yang paling baik. “Andre Nurul Maghribi dari Tadris IPS yang kepilih menjadi ketua SEMA, Ketua dipilih berdasarkan visi misinya yang paling baik, voting tidak menentukan,” ungkap Aini Nur Syarifah, salah satu peserta sidang.

    Terakhir, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) ketua SEMA terpilih adalah Farida Ayu Saputri dari jurusan Ekonomi Syariah. “Yang kepilih jadi ketua ya saya sendiri,” ungkap Farida.

    Menanggapi adanya kemoloran jadwal, Ridwan Krisna, salah satu peserta sidang berharap agar sistem yang dibuat oleh SEMA semakin baik sehingga pelaksanaan sidang bisa tepat waktu. “Ya kita sistemnya lebih baik lagi kemudian juga untuk on time-nya itu lebih baik lagi. Karena dari tahun ke tahun saya rasa sistem yang dibuat oleh SEMA ini semakin bagus,” harapnya.

    Selain Ridwan, Awal juga berharap seluruh anggota SEMA bertanggung jawab terhadap tiap fakultas, tidak hanya SEMA Institut saja. “Evaluasi, saya kira terkait kegiatan ini mungkin ke depannya dalam ranah fakultas atau institut sudah mampu beradaptasi bagaimana memposisikan dirinya sebagai pengurus SEMA. Jadi intinya dia tanggung jawab dalam hal ini kemudian seakan hari ini masih terfokus di SEMA-I,” terang Awal.

 

Penulis: Dela, Isna

Reporter: Fat, Zak, Far, Wan, Kla, Del, Ata, Dew, Is, Aly

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.