Iklan Layanan

Cuplikan

Perolehan Suara Seimbang, Sekjend PPMI DK Madiun Terpilih Melalui Lobbiying

 

Hanifa Faizul, Sekjend terpilih periode 2021/2022 (kiri); Lohanna Wibbi, Sekjend periode sebelumnya (kanan)

    lpmalmillah.com - Minggu (17/01/21), Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota (DK) Madiun melaksanakan agenda akhir kepengurusan, yaitu Musyawarah Kota keenam (Muskot Ke-VI). Muskot kali ini dilaksanakan di Gedung Aswaja Institut Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. Agenda Muskot periode ini mengusung tema “Jalan Terjal Persma Sebagai Media Alternatif”. Acara ini dihadiri oleh lima Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) se-DK Madiun, yaitu LPM aL-Millah dari IAIN Ponorogo, LPM Al-Fath dari STAI Madiun, LPM Edukasi dari Universitas PGRI Madiun, UKM Pers Metamorfosis dari INSURI, dan LPM G-Plasma dari Politeknik Negeri Madiun.

    Musyawarah Kota merupakan kewenangan tertinggi dalam pengambilan keputusan kota/dewan kota. Dalam fungsinya, Muskot merupakan forum untuk memberikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) oleh pengurus DK yang masih menjabat saat itu kepada semua anggota DK. Selain itu, Muskot juga merupakan forum pemilihan Sekretaris Jendral (Sekjend) yang baru untuk menjadi pemimpin dalam kepengurusan yang baru.

    Muskot Ke-VI dimulai pada pukul 09.30 WIB dengan agenda dialog interaktif sebagai awal dari rangkaian acara Muskot. Dialog interaktif ini diisi oleh Intan Fatmawati selaku Sekjend PPMI DK Madiun periode 2018/2019 dan Umar Alix Nasuha selaku Badan Pekerja Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PPMI Nasional periode 2020/2021.

    Dialog ini membahas tentang peran Pers Mahasiswa (Persma) sebagai media informasi alternatif di samping media umum. Umar mengatakan bahwa Persma memiliki peluang besar dibanding media massa umum dalam hal penyajian informasi. “Persma sebagai lembaga yang independen memiliki peluang yang lebih besar dalam menyajikan informasi yang lebih kredibel dan akurat dibandingkan dengan media massa umum. Ini dikarenakan persma memiliki waktu yang lebih leluasa tidak dikejar deadline untuk mencari profit sehingga mereka lebih leluasa dan fleksibel dalam mencari dan melakukan verifikasi data,” kata Umar.

    Dialog interaktif tersebut selesai sekitar pukul 11.45 WIB. Agenda dilanjutkan dengan pembahasan Tata Tertib (Tatib) Muskot yang dipimpin oleh presidium sementara karena belum dipilihnya presidium tetap selama Muskot berlangsung. Pembahasan Tatib ini selesai pada pukul 13.30 WIB lalu setelahnya adalah skorsing untuk Ishoma (Istirahat, Sholat, Makan) sampai dengan pukul 14.30 WIB. Pada pukul 14.30 WIB setelah masa skorsing habis dilanjutkan kembali dengan pembahasan Tatib Muskot dan pemilihan presidium tetap hingga pukul 16.30 WIB. Setelah itu dilanjutkan skorsing lagi untuk Ishoma.

    Sidang dilanjutkan kembali pada pukul 19.00 WIB dengan agenda pembacaan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPMI Nasional yang dipimpin langsung oleh presidium tetap terpilih. Pembacaan AD/ART berlangsung hingga pukul 19.30 WIB yang langsung dilanjutkan dengan pembahasan Tatib pemilihan Sekjend dan LPJ Pengurus hingga pukul 21.30 WIB. Tanpa skorsing lagi, sidang dilanjut Pemilihan Sekjend.

    Berdasarkan Tatib pemilihan Sekjend, setiap LPM yang hadir berhak mengajukan satu nama bakal calon Sekjend. Setelah melakukan musyawarah dengan anggota LPM masing-masing, terdapat tiga nama bakal calon yang diajukan yaitu, Erfin Wisda dari LPM aL-Millah, Hanifa Faizul dari LPM aL-Millah, dan Abdullah Indriawan dari UKM Pers Metamorfosis. Akan tetapi, setelah melakukan uji keabsahan, ternyata hanya ada dua nama yang lolos uji, yaitu Erfin Wisda dan Hanifa Faizul. Abdullah langsung gugur pada uji keabsahan karena ia sudah bukan lagi seorang mahasiswa karena telah menyelesaikan studinya.

    Setelah didapatkan dua nama sebagai calon Sekjend, acara dilanjutkan dengan penyampaian visi dan misi oleh kedua calon. Pada kesempatan pertama, Erfin menyatakan jika visi dan misinya adalah meninggalkan hal-hal yang buruk pada kepengurusan sebelumnya dan melanjutkan proker yang belum terlaksana.

    Lain halnya dengan Hanifa atau yang biasa dipanggil Hanif, ia mengatakan jika visi dan misinya adalah ngopi dan jalan-jalan. “Visi saya adalah ngopi dan jalan-jalan. Kenapa kok ngopi dan jalan-jalan? Di sini kan elemen dasar dari Persma adalah berjejaring dan saling menguatkan. Dengan cara ngopi dan jalan-jalan, maksudnya menjalin silaturahmi antar LPM, atau antar DK,” jelasnya.

    Setelah penyampaian visi dan misi, dilanjutkan voting terbuka yang menghasilkan jumlah suara seimbang, yaitu masing-masing mendapatkan dua suara dari empat LPM yang masih bertahan di ruang sidang. Empat LPM tersebut adalah LPM aL-Millah, UKM Pers Metamorfosis, LPM Edukasi, dan LPM Al-Fath. Sedangkan untuk LPM G-Plasma, meninggalkan forum terlebih dahulu dikarenakan ada agenda internal dan secara otomatis kehilangan suara dalam pemilihan tersebut.

    Dikarenakan mendapatkan jumlah suara yang sama itulah, akhirnya dilakukan lobbiying antara  perwakilan dari keempat LPM dengan presidium dalam jangka waktu 2x5 menit. Dalam lobbiying tersebut, akhirnya disepakati jika Sekjend yang terpilih untuk periode selanjutnya adalah Hanifa Faizul dari LPM aL-Millah. Sidang ditutup pukul 23.30 WIB. Kemudian dilanjut dengan agenda Makrab (Malam keakraban) antar anggota untuk merekatkan ikatan dan jaringan sekaligus sebagai penutup rangkaian acara Muskot hingga pukul 00.30 WIB.

Reporter: Eka

Foto: Afri

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.