Iklan Layanan

Cuplikan

Pembukaan Kongres Online, Antusias Mahasiswa Minim

Sumber: Instagram SEMA IAIN PONOROGO

    lpmalmillah.com – Pada (12/06/2020) sekitar pukul 14.10 WIB, Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa di tingkat Institut (KPUM-I) menggelar pembukaan Kongres IV. Pembukaan Kongres IV hanya dihadiri oleh pihak penyelenggara dan dilangsungkan di gedung A tanpa melibatkan mahasiswa umum secara langsung. Mahasiswa dapat melihat dan memantau acara pembukaan melalui siaran langsung (live) di Instagram KPUM-I dan KPUM-F. Walaupun dilakukan secara live di beberapa akun Instagram dan informasi mengenai pembukaan Kongres sudah disebarluaskan, namun antusiasme dari mahasiswa masih sangat minim.

    Sekitar pada pukul 14.40 WIB, Kongres IV tahun 2020 resmi dibuka. Dalam pembukaan Kongres ini, disampaikan Surat Keputusan tentang Kongres Online serta penjabaran timeline Kongres IV tahun 2020. Rangkaian kegiatan Kongres dimulai dengan pendaftaran calon ketua (13-18 Juni 2020), dilanjutkan dengan verifikasi (19-21 Juni 2020), pengumuman dan penetapan bakal calon (22 Juni 2020), pengambilan nomor urut (23 Juni 2020), kampanye (23-30 Juni 2020), debat calon (29-30 Juni 2020), hari tenang (1 Juli 2020), dan ditutup dengan pemilihan serta rekapitulasi (2 Juli 2020).

    Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan pembacaan petunjuk teknis Kongres IV tahun 2020 yang dibacakan oleh Ketua KPUM-I, Nuke Widiyawati. Dalam petunjuk teknis ini dijelaskan beberapa hal, diantaranya aturan umum Kongres, tahapan pemilihan umum raya mahasiswa, persyaratan calon peserta pemilihan umum raya mahasiswa serta ketentuan peralihan.

    Pembukaan Kongres yang disiarkan melalui Instagram ini mendapat tanggapan dari beberapa mahasiswa, salah satunya Chusnul Ida Masfufah, mahasiswi jurusan PGMI semester dua yang mengikuti siaran langsung pembukaan Kongres mengungkapkan bahwa pelaksanaan pembukaan melalui Instagram sudah baik dan sangat efisien. “Kalau menurut saya sudah baik, dan sangat efisien untuk kongres online,” tutur Chusnul.

    Meskipun informasi mengenai pembukaan kongres telah disebarluaskan jauh-jauh hari melalui media sosial, namun antusias mahasiswa yang join dalam siaran langsung Instagram pembukaan kongres IV masih sangat minim, dilihat dari jumlah penonton saat siaran berlangsung.

    Hanni, mahasiswi semester dua jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI) mengaku tidak mendapat banyak informasi mengenai pembukaan Kongres. “Belum tahu kalau sudah dibuka. Entah aku yang kurang update atau sosialisasinya kurang. Soalnya baru tahu informasi kongres ketika ada teman yang mengirim di grup,” ungkapnya.

    Menanggapi hal tersebut, Iqbal selaku Ketua SEMA IAIN Ponorogo mengungkapkan bahwa antusiasme mahasiswa masih belum sesuai target. “Antusiasme dari mahasiswa kalau dibilang ideal ataupun sesuai target, masih belum. Hari ini kita masih mengupayakan pemaksimalaan publikasi-publikasi lewat media-media yang sudah kami miliki,” jelas Iqbal.

    Iqbal juga mengungkapkan bahwa akan meningkatkan sosialisasi terkait Kongres online. “Kemarin, untuk gerakan-gerakan di media-media seperti YouTube dan akun-akun lain sudah mulai dikerjakan setelah adanya evaluasi pasca pembukaan,” ungkapnya.

    Selain itu, Iqbal mengaku jika pembukaan Kongres melalui siaran langsung di Instagram masih sering terjeda karena kendala sinyal yang kurang stabil. “Iya, mungkin memang kemarin kendala di sinyal yang kurang stabil,” tuturnya.

    Di samping itu, Iqbal menyampaikan harapannya terkait Kongres tahun ini. “Di kongres 2020 ini saya harapkan semua hal-hal (mengenai kongres.red) bisa diinformasikan dengan seksama dan dengan jelas serta terinformasikan kepada seluruh mahasiswa yang ada di daerahnya masing-masing karena masih dalam masa pandemi,” ujar Iqbal dalam sambutannya.

    Iqbal juga menambahkan harapannya agar seluruh mahasiswa IAIN Ponorogo tetap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Kongres. “Dan harapan saya untuk seluruh mahasiswa IAIN Ponorogo ini tetap mengikuti rangkaian kegiatan kongres dari awal hingga akhir,” harapnya.

Reporter: Titah Gusti

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.