Kesehatan Psikis Perlu Kontrol Intensif
Lokasi tanah yang longsor |
Oleh: Alifah
1 April 2017 kala itu, masyarakat
Banaran beraktivitas seperti biasanya, ada yang sudah pergi ke ladang dan
anak-anak beraktivitas seperti biasanya yakni sekolah. Sampai pada akhirnya
terjadilah tanah longsor pada pukul 08.00 WIB di
pagi hari. Begitu dahsyatnya bencana tanah longsor tersebut hingga menyebabkan
banyak korban jiwa sebanyak 28 jiwa, dengan 7 jasad yang ditemukan.
Setelah longsor berlalu, masyarakat
dilanda keputusasaan, rasa tak berdaya dan bingung. Hal tersebut adalah
kewajaran, gangguan kejiwaan pasca-bencana adalah hal lazim di tengah bencana
dan sesudahnya. Penanganan terkait psikis oleh pemerintah sangat dibutuhkan
dalam hal ini, mengingat hal tersebut menyangkut keadaan jiwa korban bencana
alam, bahkan harus ada penanganan lebih apabila stress, kebingungan dan
gangguan-gangguan jiwa lainnya yang tak kunjung lenyap ketika bencana sudah
berlalu, misalnya dengan pemulihan trauma, atau populer disebut trauma
healing.
Menurut salah satu warga korban selamat,
ada relawan yang membantu pemulihan psikis anak-anak korban longsor, dengan
memberikan mainan-mainan serta posko untuk pemulihan kondisi kejiwaan agar
tidak trauma. Namun, tidak dipungkiri ada beberapa orang yang masih trauma dan
belum sembuh sepenuhnya. Paling banyak dari mereka adalah para lansia. Menurut
pemaparan warga, ada penanganan dari pemerintah namun hanya seperti penanganan
bencana. Psikis warga tidak diberikan penanganan khusus. Bahkan ada orang masih
belum bisa diajak bicara karena stress atau mungkin trauma berlebih
karena bencana tersebut.
Dalam hal ini, pemerintah sebaiknya tidak
hanya fokus diawal penyembuhan psikis pasca bencana saja. Melainkan sebaiknya juga
menggalakkan program tersebut
secara berkelanjutan, agar benar-benar tuntas pemulihan psikis warga. Tidak
hanya fokus pada cara-cara pencegahan bencana saja.
Bantuan logistik dan dana juga
membantu, akan tetapi seberapa pun bantuan dari pemerintah, bagi warga itu
tidaklah cukup untuk mereka sangat terpukul atas kehilangan keluarga. Mungkin
bisa dengan cara rutin cek kesehatan, yaitu menyembuhkan luka fisik terlebih
dahulu dan dilakukan secara keseluruhan, agar setidaknya korban itu merasa
dalam keadaan aman dan sudah dalam keadaan baik. Juga, pengecekan psikis secara
berkala diperlukan hingga tidak ada lagi warga yang tertinggal barang satu. Kemudian
dorongan dari keluarga pun diperlukan, untuk menguatkan mental si korban. Serta
menciptakan lingkungan yang tenang, agar si korban merasa lebih baik dan
nyaman. Kontrol yang intensisf penting untuk kesehatan psikis seluruh warga
yang menjadi korban maupun terdampak.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.