MENANYAKAN KEMBALI KPUM DALAM PEMILWA
www.lpmalmillah.com-- Anggota KPUM (Komisi
Pemilihan Umum Mahasiswa) kongres II RM IAIN Ponorogo sudah diumumkan terbentuk
sejak pembukaan kongres II pada tanggal 14 Juli lalu. Tugas dan wewenang KPUM
antara lain, menjalankan semua keputusan kongres ditingkat Institut IAIN
Ponorogo sesuai dengan UU
pemilwa. Kemudian juga menetapkan
kebijakan-kebijakan yang berkenaan
dengan pelaksanaan proses reformasi ditingkatan organisasi kemahasiswaan intra
kampus. Selain itu KPUM juga bertugas
menyeleksi dan memverifikasi calon peserta pemilwa tingkat institut yang telah
memenuhi persyaratan sebagaimana dalam UU
pemilwa.
Menghadapi kongres
ke-II ini, tentu terbagi atas KPUM-I dan KPUM-F, sebagai mana tertulis di UU RM
itu sendiri bahwa KPUM dibentuk oleh SEMA dan disahkan oleh DEMA IAIN Ponorogo.
Maka SEMA Fakultas juga mengambil peran dalam kongres di fakultas, salah
satunya adalah dibentuknya KPUM-F dan PPUM (Panitia Pelaksana Pemilihan Umum).
Setelah KPUM
terbentuk, maka KPUM dan PPUM itulah yang menjalankan dan mempersiapkan hal-hal
terkait kongres, sedang SEMA adalah panwaslu dalam kongres tersebut. Terbentuknya
KPUM dan pembukaan kongres dalam waktu yang tidak begitu jauh antara 1-2 hari
sebelum kongres tentu mempertanyakan ‘kesiapan’ kongres kali ini.
Ketua KPUM
Institut Anis Kriswinarto, mengungkapkan bahwasanya pendaftaran peserta pemilwa dimulai pada Selasa (17/07/18) sesuai
dengan fakultasnya masing-masing. Untuk FUAD, FATIK, berserta Institut
pendaftarannya di kantor SEMA Institut, sedangkan untuk FASYA dan FEBI di bem
FASYA kampus II (Gedung B ruang 201). “Kalo
soal persiapan saya kira masih 30-40%, ini berkaitan database mahasiswa,
karna akademik baru aktif hari senin.
Database itu sendiri nanti kita minta untuk pembuatan pada surat suara,”
ungkapnya.
Ketua
kongres mempunyai hak untuk mengontrol dan bertanggung jawab atas kelancaran
kongres. Hal ini di akui oleh Muhammad Khoir selaku Ketua Kongres II RM IAIN Ponorogo. Selain itu ia juga
menegaskan apabila terdapat kecurangan akan dikenai punishment berupa
peringatan tegas dan dikomunikasikan dengan pihak akademik. “Sudah saya kontrol
agar maksimal, agar dipersiapkan jauh-jauh hari susunan acaranya. Pendaftaran
pemilwa mulai Selasa sampai jumat.
Selebihnya tanya ketua KPUM,” ujar Khoiri.
Sebagaimana
fungsi SEMA sebagai badan legislatif kampus, Wakil Rektor III, Syaifulah
menerangkan pula bahwa kongres merupakan kegiatan kemahasiswaan yang sepenuhnya
hal-hal teknis diserahkan penyelenggaraannya pada SEMA. Ia juga memberitahu
bahwa ada pengarahan yang bersifat aturan, “Artinya
SEMA tidak boleh keluardari aturan yangsudah diberikan,” terang Syaifullah.
Mahasiswa menunjukkan andil dalam
menjalankan pesta demokrasi dalam artian ikut mencoblos dan mencari informasi
terkait penyelengaraan kongres adalah harapan penyelengaraan kongres yang
demokratis. Hal ini di Aamiini oleh Irfan
Ulinnuha Ketua KPUM FASYA (Fakultas Syariah) yang menanggapi bahwa usai sosialisasi
persyaratan peserta pemilwa semua anggota KPUM se-Institut akan melakukan
evaluasi. “Karena mahasiswa yang ikut organisasi maupun yang ikut proses pesta
demokrasi hanya segelintir persen,” ujar Irfan.
Ketua KPUM
FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam), Irfan Rifa’i menyatakan bahwasannya persiapan kongres
fakultas FEBI telah mencapai 50 sampai 60%. “Jika seluruh panitia bekerja akan
terlaksana secara maksimal. Kecuali ada anggota yang berhalangan,” jelasnya. Ia
juga mengungkapkan terkait teknis pemilihan masih belum dibahas dikarenakan
kendala tempat dan waktu. “Karena
di kampus satu
tempatnya akan dipakai untuk tes ujian mandiri mahasiswa baru, sementara
dikampus 2 fasilitas kurang memadai,” ujar ketua KPUM FEBI ini.
Berbeda dengan
persiapan dari KPUM fakultas sebelumnya, persiapan dari KPUM FATIK (Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan) yang sudah hampir selesai. Hal ini diungkapkan oleh
ketua KPUM Fatik bahwa presentasi
persiapan sudah sekitar 80-90%. “Setiap acara pasti ada kendalanya, namun
gimana caranya nanti panitia KPUM setidaknya membuat planing A,B,C agar acara
berjalan dengan maksimal,” ujar Nurul Firliani, ketua KPUM FATIK.
SEMA sudah
mengkonfirmasi dengan Wakil Rektor III acara kongres saat pengajuan proposal,
akan tetapi ketika dimintai jadwal mulai pembukaan sampai akhir SEMA masih
belum memberikannya, hal itu diakui Wakil Rektor III Syaifulah, yang juga
menanggapi pelaksanaan kongres yang bertabrakan kembali dengan UAS seperti
tahun kemarin, “Karena keterlambatan,mestinya sebelum UAS harus sudah
disiapkan. Masa berakhirnya 30 juni, karna berbagai alasan yang disampaikan.
Jangan sampai dilaksanakan pasca UAS karna pasti molor lagi,” ujar Saifullah.
Hal ini
ditanggapi oleh Anis Kriswinarto, setelah sosialisasi persyaratan peserta
pemilwa berakhir akan segera mempersiapkan terkait manual acara sampai proses
pemilihan. Ia berharap walaupun terkendala oleh UAS, mahasiswa itu tetap sadar
bahwasanya sebagai mahasiswa itu juga punya agenda yang penting bagi mahasiswa
itu sendiri. “Karena ini penentu pada
periode berikutnya agar lebih baik lagi,” ujar mahasiswa yang tengah menempuh semester 6 tersebut.
Reporter:
Yulia, Azizah, Irfan, Manda,Ririn, Eka, Ula, Aya
Penulis:
Yulia, Eka
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.