Iklan Layanan

Cuplikan

Esensi Demo PBAK Fakultas yang Kerap Diulang Tiap Tahunnya

(Foto: Esti)

Opini oleh: Septi

Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Ponorogo merupakan agenda tahunan yang telah dilaksanakan sejak bertahun-tahun. Namun, kegiatan PBAK tahun ini tidak mengalami banyak perubahan dari tahun sebelumnya. Misalnya, dalam hal orasi. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak oleh setiap fakultas.

Konsep orasi setiap fakultas dilakukan secara berbeda-beda. Pada FASYA dan FUAD, mahasiswa yang melakukan orasi diarahkan untuk membawa pilox, banner, dan kain putih. Sedangkan pada FTIK, konsep orasi dilaksanakan menggunakan bahasa lisan yang dapat membakar semangat mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat mengutarakan pendapat mereka. Pun di FEBI juga tidak jauh berbeda.

Tujuan dari dilaksanakannya orasi tersebut adalah untuk memantik semangat mahasiswa serta bagaimana kita menyikapi terkait isu kampus yang dirasa cukup banyak. Hal tersebut sesuai yang disampaikan oleh oleh Faris Hamdani, ketua SC FUAD. Melihat hal itu, dapat diakui bahwa adanya demo bisa membangun pikiran mahasiswa lebih kritis dan terbuka terhadap isu kampus. Sebab, seharusnya tidak mungkin demo dilakukan tanpa adanya kajian dahulu terhadap suatu yang didemo.

Namun, apakah orasi dalam demo menjadi satu-satunya untuk melihat sikap mahasiswa terhadap isu kampus? Terlebih, bukan hal yang asing lagi apabila demo dianggap sebagai lalat pengganggu, paling jauh adalah anggapan hanya angin lalu. Melihat kini teknologi semakin canggih, tentu memungkinkan bisa digunakan untuk diambil sebagai sikap mahasiswa terhadap isu kampus. Selain itu, kini banyak website dan media sosial yang digunakan sebagai media kritik terhadap isu-isu yang ada.

Orasi dalam demo ataupun bentuk demo itu sendiri memang bukanlah sebuah kesalahan. Namun, demo yang dilakukan terkadang tidak hanya diikuti oleh mahasiswa atau pihak yang bersangkutan saja. Tidak menutup kemungkinan bahwa mudah dimasuki orang yang tidak berkepentingan sehingga dapat membuat kerusuhan ataupun onar. Jika adanya orasi ataupun demo itu untuk menggugah sikap mahasiswa agar tidak pasif terhadap isu kampus, lantas mengapa tidak diberikan contoh dengan cara yang lain juga? Mengingat contoh yang diberikan demo ini dapat menjadi pembelajaran lain bagi mahasiswa.

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.