Iklan Layanan

Cuplikan

Hari Kedua, PBAK Fakultas Minim Kendala

(Foto: Lia)

  lpmalmillah.com - Jumat (28/08/2022), Pengenalan Budaya Akademik Dan Kemahasiswaan (PBAK) memasuki hari kedua. Pada hari kedua, PBAK sepenuhnya diserahkan pada masing-masing fakultas di tempat yang terpisah pula. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dilakukan di kampus 2 IAIN Ponorogo, Fakultas Tarbiyyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) bertempat di Graha Wathoe Dhakon, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) berada di Gedung Indrakila, dan Fakultas Syariah (FASYA) dilaksanakan di GOR Ma’had IAIN Ponorogo. Secara keseluruhan, PBAK fakultas berjalan dengan lancar, minim kendala.

Selama pelaksanaan PBAK FTIK hari pertama, Azizah selaku salah satu panitia SC mengaku mengalami kendala teknis di bagian sound system karena suaranya tidak terdengar hingga ke barisan belakang para mahasiswa baru. "Untuk sound system itu dari graha, memang fasilitas (sound system) itu kurang keras ya untuk yang di wilayah mahasiswa baru," ungkapnya.

Selain itu, menurut panitia OC Isna Nur, pelaksanaan PBAK FTIK terkendala dalam pengondisian peserta pada saat waktu sholat Jum’at. Selebihnya, ia mengatakan bahwa PBAK di FTIK berjalan lancar. “Berjalan lancar, hanya tadi mungkin pas Jum’atan pengondisian massanya, ya kan agak banyak, tapi masih bisa terkoordinir,” kata Isna saat ditemui kru di gedung Graha Wathoe Dhakon. 

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua SC Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Romana Hamdhani. ia mengatakan bahwa acara berjalan lancar sesuai rundown acara yang telah disusun oleh panitia. “Alhamdulillah, lancar dari pagi sampai sore, berjalan sesuai dengan rundown acara,” ucap Romana.

Tak beda jauh dengan FUAD, pelaksanaan PBAK di FEBI pun secara umum berjalan lancar. Hanya saja, sempat terjadi keterlambatan waktu kegiatan. “Lancar, agak molor gara-gara soal paper mob,” ujar Yahya selaku panitia OC FEBI dengan singkat.

Di sisi lain, meskipun lancar, Nanda Dwi Wulandari selaku Ketua SC PBAK FASYA mengaku mengalami kendala saat sore hari. Acara mengalami kemoloran sehingga baru selesai menjelang adzan maghrib berkumandang. “Alhamdulillah lancar. Untuk sore terkendala karena membuat mural dan orasi, karena teman-teman tidak ingin digarap [dijadikan] PR,” ucapnya. 

Terlepas dari itu, antusiasme mahasiswa dalam mengikuti PBAK di fakultas dinilai cukup tinggi. Menurut Romana, hal tersebut terlihat dari partisipasi para mahasiswa baru pada saat Forum Group Disscussion (FGD). “Mahasiswa sangat antusias. Dapat dilihat dalam acara FGD, mahasiswa sudah mulai kritis dengan materi yang telah diterima,” jelasnya. 

Pelaksanaan PBAK hari kedua di fakultas ini mendapatkan beberapa tanggapan dari mahasiswa. Cindi Fransiska, mahasiswa baru Ekonomi Syari’ah dari FEBI, mengaku sangat bersemangat untuk mengikuti PBAK sebagai proses awal perkuliahan. “Untuk mengikuti PBAK sangat bersemangat, karena ini adalah proses awal kita untuk menuju dunia perkuliahan,” jelasnya. 

Selain itu, Risma Soimatul ‘Ulum selaku mahasiswa baru jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) mengatakan bahwa meskipun merasa lelah, ia juga senang karena bisa mendapatkan banyak teman baru dari berbagai jurusan selama pelaksanaan PBAK. “Rasanya lelah, senang campur aduk pokoknya. Senangnya karena dapat kenalan baru dari luar jurusan,” tambahnya. 

Di sisi lain, salah satu mahasiswa baru dari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Dwi Ajeng Melati Sukma berharap agar pelaksanaan PBAK dua hari kedepan dapat berjalan lebih baik, terutama dalam segi manajemen waktu. “Semoga dua hari kedepan lebih baik lagi untuk waktunya,” tutur Dwi.

Terakhir, Irawan Bayu Timur selaku salah satu peserta PBAK FASYA dari jurusan Hukum Ekonomi Syari'ah (HES) juga berharap semua materi yang didapatkan selama PBAK dapat diimplementasikan dalam kehidupan masing-masing. “Semoga dengan PBAK ini, mahasiswa baru bisa mengimplementasikan apa yang sudah didapat,” ujarnya. 

Reporter: Iza, Esti, Linda, Zulfa, Siti, Lia, Miftah, Maria, Zakiyah

Penulis: Iza

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.