Iklan Layanan

Cuplikan

Kenduri ORMAWA, Aspirasi Mahasiswa Belum Terjawab Sepenuhnya

(Foto: Fariq) 


lpmalmillah.com - Selasa (7/12/2021), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA-I) IAIN Ponorogo menggelar Kenduri ORMAWA yang bertajuk 'ORMAWA Bersatu, IAIN Ponorogo Maju'. Acara tersebut dimulai pada pukul 14.20 WIB di Graha Watoe Dhakon IAIN Ponorogo. Pertemuan yang juga  merupakan rangkaian dari kegiatan Festival Watoe Dhakon III ini turut dihadiri oleh Ketua Senat Mahasiswa (SEMA-I), SEMA dan DEMA-F, Himpunan Mahasiswa (HMJ), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK), Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III serta Wakil Dekan dari setiap fakultas. 

Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menyambung silaturahmi serta sebagai forum penyampaian aspirasi dari ORMAWA kepada pihak akademik IAIN Ponorogo. “Acara ini mengusung budaya khas Jawa untuk menyambung silaturahmi. Bersamaan dengan forum ini, kita juga pengen ada semacam aspirasi, cita-cita, harapan besar yang berasal dari ORMAWA untuk disampaikan kepada para pimpinan,” ujar Abdillah Mu'iz selaku Ketua DEMA IAIN Ponorogo. 

(Suasana Acara Kenduri ORMAWA) 

Tak hanya itu, dalam forum ini Ahmad Zainal Abdi selaku Ketua Bagian Akademik dan Kemahasiswaan juga menyampaikan terkait tidak diadakannya Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) di tahun 2022 yang mengacu pada Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 4961 Tahun 2016 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. "Tidak ada lagi PEMIRA. (Pelaksanaannya) ditolerir terakhir tahun 2021. Jadi, tahun 2022 sudah tidak ada lagi (PEMIRA, red.) di seluruh PTKIN," jelasnya. 

Selain itu, Abdi pun menyampaikan terkait jabatan jajaran Ketua ORMAWA yang harus mahasiswa semester lima yang juga mengacu pada surat keputusan yang sama. "Lalu, terkait jajaran ketua ORMAWA mengapa harus semester lima, itu berangkatnya dari Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 4961 Tahun 2016,” terang Abdi.

Menanggapi hal tersebut, Okki Dimas Yoga Saputra selaku Ketua HMJ Perbankan Syariah mengungkapkan ketidaksetujuannya terkait syarat semester lima bagi seluruh Ketua ORMAWA, “Kalau pembagiannya di semester lima semua, saya kurang setuju. 'Kan menimbang tadi kalau satu angkatan semester lima semua juga kurang efektif menurut saya, ” tuturnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Mu'iz. Ia menyampaikam kekhawatirannya jika nanti seluruh posisi Ketua ORMAWA diduduki oleh mahasiswa semester lima. “Kalau saya sendiri khawatir ada kesenjangan proses di level tingkatan institut, fakultas dan HMJ. Karena kan beda tingkatan. Nanti khawatirnya, kita belum siap jika semester lima diposisikan untuk menduduki semuanya. Nanti SDM di tingkat mana yang dimaksimalkan?” Ungkapnya. 

Terkait pelaksanaan Kenduri ORMAWA, Farida Ayu Saputri selaku Ketua SEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam mengharapkan adanya follow up setelah pertemuan ini. “Harapannya ada follow up yang jauh lebih baik lagi terkait aspirasi yang mungkin belum terjawab atau jawaban yang dirasa kurang sesuai. Selain itu, juga terkait jawaban yang dirasa masih belum cukup untuk menjawab semua pertanyaan dari setiap ORMAWA,” ujarnya. 

Terkait wacana tersebut, Mu'iz berharap bahwa mahasiswa yang hadir juga bersedia untuk mengawal kritik dan aspirasi agar tercapai hasil yang maksimal. “Harapan kita, teman-teman mahasiswa bersedia untuk selalu mengawal bagaimana lontaran-lontaran kritik, harapan, aspirasi agar tercapai dan terus dimaksimalkan,” harapnya. 

Tak hanya Mu'iz, Okki Dimas pun berharap bahwa hal yang ditargetkan dapat tercapai dan problematika yang dihadapi oleh tiap ORMAWA bisa terselesaikan. “Semoga apa yang ditargetkan segera terealisasikan dan juga permasalahan yang kita hadapi hari ini juga segera terselesaikan,” ujar Okki.


Reporter: Fariq

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.