Iklan Layanan

Cuplikan

Etika Islam Moderat dalam Upaya Deradikalisasi


IAIN Ponorogo- Rabu (26/9/18) Indrakila Education Center (IEC) untuk kedua kalinya menggelar Diskusi Pendidikan dengan tema “Deradikalisasi pendidikan islam, menanamkan nilai-nilai moderat dalam bingkai etika islam”. Acara bertempat di Gedung Indrakila Lantai 3 pukul 13.30 WIB. Pemateri pada diskusi, Fata Asyrofi Yahya dan Ahmad Natsir, merupakan dosen Fakultas Tarbiy ah.

Nina Tri Aprida Mahasiswi jurusan PAI/3 memimpin diskusi. Fata Asrofi Yahya menyampaikan bahasan mengenai deradikalisasi di Pesantren. Ia mengatakan dalam diskusi itu, “saya menulis makalah ini karena gelisah sebab bermunculannya pesantren yang mendukung radikalisme dan terorisme di Indonesia."

Ia juga memaparkan seharusnya ada rekonstruksi dan pengembangan kurikulum di pesantren. Butuh pendalaman etika Islam agar berpikir moderat, bukan malah berpikir radikal. Etika Islam yang moderat, sebagai model berfikir dan berinteraksi secara seimbang sehingga sesuai prinsip-prinsip Islam dalam berakidah, beribadah dan beretika.

Sedangkan Ahmad Natsir memaparkan materi mengenai Deradikalisasi di sekolah. Berdasarkan Survey terhadap pelajar SMP dan SMA wilayah Jabodetabek tahun 2010, 64% pelajar setuju akan aksi radikal. Sedangkan di Perguruan Tinggi sebanyak 65% mendukung radikal. Kedepannya diramalkan banyak pelajar yang setuju akan radikal. 

Penyebabnya, pertama pemahaman agama yang literal atau sepotong-potong terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, kedua pembacaan sejarah Islam yang salah, ketiga deprivasi dalam sosial politik dan ekonomi. Ia juga memaparkan beberapa cara untuk menanggulangi radikalisme yaitu mengajarkan ilmu agama, dialog dengan agama lain, monitoring dan pendidikan multikultural.

Menurut Feri Diantoro diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan keilmuan dan pengetahuan berfikir mahasiswa dan Dosen. “Untuk mengembangkan keilmuan berfikir mahasiswa maupun Dosen. Juga, memberikan ruang kreativitas bagi dosen maupun mahasiswa”, tutur dosen FATIK tersebut.

Tanggapan dari salah satu Mahasiswa TBI/1, Indah Wiranti mengungkapkan bahwa acara ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang radikalisme. “Bermanfaat soalnya bisa menambah wawasan mengenai radikalisme,“ jelasnya.

Senada dengan itu, Aqidah Masitoh, Mahasiswa PGMI/1, “saya sebenarnya sedikit awam mengenai radikalisme. Tetapi, karena acara ini saya bisa mengerti radikalisme." (Umi, Zona.crew)

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.