Hal Teknis Sebabkan Hari Pertama PBAK Tak Teratur
www.lpmalmillah.com- Senin (13/08/18) pembukaan agenda Pengenalan
Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) digelar oleh panitia PBAK 2018 IAIN
Ponorogo di lapangan kampus 2. Acara diawali dengan apel pagi yang
dimulai pada pukul 5.30 WIB. MABA (Mahasiswa Baru) yang berjumlah 2.647 dibagi
menjadi 101 kelompok yang masing-masing didampingi oleh Pendamping Kelompok
(PK). Usai apel pagi MABA diinstruksikan menuju halaman gedung Fakultas
Syariah (FASYA) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Panitia Pelaksanaan
PBAK, mengaku minimnya waktu yang diberikan untuk proses persiapan konsep
beserta pelaksanaan mengakibatkan kurang matangnya eksekusi acara.
Pengarahan tempat duduk bagi mahasiswa
baru juga tidak kondusif. Selama 1 jam mobilisasi tempat duduk baru bisa
tertata rapi. Pasalnya blok tempat duduk tidak ditandai dengan nomor
urut kelompok. Hal ini menyebabkan antrian panjang dan memakan waktu lama,
sehingga tempat duduk mahasiswa baru tidak berurutan dari kelompok 1-101. Salah
satu divisi kegiatan, Rodiyahna Tri Indarti mahasiswa
semester 3 jurusan
Muamalah menyampaikan
melalui megaphone, “kondisional saja, tempat yang kosong
langsung diisi,”
katanya dengan lantang ditengah hiruk pikuk MABA.
Koordinator divisi kegiatan, Adam Satrio
Nugroho mahasiswa semester 7 menanggapi bahwasanya terdapat keterbatasan waktu dalam pelaksanaan PBAK
serta kurang komunikasi antar panitia yang menyebabkan pelaksanaan teknis
menuai banyak kekurangan. “Kendalanya miskomunikasi sama keterbatasan waktu,” terangnya.
Kondisi tersebut dirasakan oleh Ahmad
Robjanri Dwi Tirto, salah satu mahasiswa baru jurusan Ahwal Syakhsiyyah. Menurutnya
kondisi itu diakibatkan karena masih kurang persiapan. “Harusnya kan
sebelumnya sudah diperhintungkan dengan jumlah mahasiswa sebanyak ini.
Berkumpulnya langsung diarahkan, soalnya tadikan masih ada yang merubah posisi,
pindah sana, pindah sini,” ujar Ahmad Robjanri.
Jumlah panitia PBAK juga menjadi alasan
dari kekurangan itu. Masruf Eko, salah satu panitia dari jurusan KPI semester 3 mengungkapkan bahwa
jumlah panitia kegiatan tidak sampai 10 mahasiswa saja sehingga acara kurang
kondusif. “Panitia kegiatan itu gak
nyampe 10 orang. Ya apa bisa? Nanganin 2000 lebih mahasiswa,” ujar mahasiswa
KPI tersebut.
Tidak hanya itu,
kurangnya persiapan pelaksanaan PBAK juga terlihat dalam pengadaan fasilitas
penunjang bagi peserta. Salah satunya adalah toilet yang disediakan kurang
memadai, sehingga menyebabkan meluapnya air dari penampungan. “Kamar mandi FASYA sebelah selatan apabila dipakai
semuanya mengakibatkan air meluap, karena air tidak langsung di buang ke sungai
sehingga air meluap,” ungkap Agus selaku cleaning service gedung FASYA.
Akan tetapi kesalahan teknis tersebut
tidak mengganggu jalannya acara PBAK institut. Agenda telah purna pada 16.00 WIB ditandai
dengan penyerahan PBAK secara simbolis oleh ketua DEMA Institut Adhie Handika
kepada ketua DEMA Fakultas, baik FASYA (Silvia Nahlasari), FEBI (Aji Birawan), FATIK (Abdul Rohman), maupun FUAD (Arruny Haya). Sehingga, PBAK selanjutnya dilaksanakan di fakultas masing-masing. (straight.Ula, Yulia, Zona, Mala,
Shofi, Lia.magang)
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.