KONGRES: MINIM SOSIALISASI DAN INFORMASI
www.lpmalmillah.com-- Senat Mahasiswa (SEMA) sebagai lembaga legislatif
Republik Mahasiswa (RM) IAIN Ponorogo menggelar sosialisasi kongres pada Sabtu (07/07/2018) di kantor SEMA Institut untuk menyambut kongres. Sosialisasi itu membahas tentang Anggaran Rumah Tangga (ART),
Undang-Undang DEMA tentang PEMILWA, dan Garis-garis Besar Haluan Organisasi
(GBHO). Dibahas pula tentang
diadakannya KPUM dari fakultas yang sebelumnya hanya di institut. Akan
tetapi sosialisasi yang dilakukan oleh
SEMA tersebut berjalan tidak maksimal, sehingga masih banyak mahasiswa yang tidak mengetahui mengenai kongres.
Acara sosialisasi kongres dihadiri oleh perwakilan dari UKM, DEMA
dan SEMA Institut maupun Fakultas, serta delegasi dari
HMJ. Tetapi sebagian besar undangan dari delegasi
ormawa tidak hadir
dalam acara tersebut. Mengingat
pentingnya acara kongres seharusnya ada partisipasi dari para delegasi
mahasiswa. Namun
pada kenyataannya keikutsertaan untuk menghadiri undangan
sangatlah kurang. Sementara pada bulan Agustus
mendatang seharusnya kepengurusan RM
sudah berganti dengan generasi yang baru. “Tapi yang hadir hanya beberapa, tidak semua hadir.
Dema fakultas malah hanya sekitar tiga orang,”
ungkap Faishal.
Pada 8-11 Juli sudah diadakan open recruitment calon kandidat KPUM (Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa) dan PPUM
(Panitia Pelaksana Umum Mahasiswa). Menurut penjelasan
ketua SEMA FEBI, Ilham Mazda, bahwa rekrutmen
KPUM dilaksanakan secara
online. “Sementara ini masih recruitment dulu di institut dan fakultas, rekrut diadakan secara online,” jelasnya.
karikatur oleh Dynatra |
Wujud
dari sosialisasi kongres kepada mahasiswa dilakukan dengan pamflet online yang disebarkan melalui media
sosial, seperti broadcast di Instagram dan Whatsapp. Tetapi
penggunaan medsos sebagai alat sosialisasi dinilai kurang efektif. Mahasiswa pun kesulitan dalam mengetahui agenda kongres tanpa adanya poster dan banner
yang dipasang di lingkungan kampus. Presiden
Mahasiswa, Moh. Faishal Arifin mengatakan, “agar lebih efektif dalam mempublikasikan sosialisasi kongres
dengan media non online seperti pamflet yang di tempel di lingkungan
mahasiswa atau banner.”
Terkait
serangkaian jadwal dilaksanakannya kongres belum ada informasi jelas. Menurut Rahman Rifa’i selaku SEMA Institut, kongres
dilaksanakan tanggal 13 Juli. Namun ia juga mengatakan bahwa
serangkaian jadwal kongres adalah urusan KPUM, bukan tanggungjawab SEMA-I.
“Seputar kongres adalah tugas KPUM,” jelasnya. Tanggapan dari mahasiswa pun
muncul. “Saya nggak tahu,
karna kita kan mahasiswa baru, harusnya ada sosialisasi, saya malah nggak tahu broadcast-nya,”
ujar Siti Rina Susanti, mahasiswa KPI semester 2.
Hal ini juga mendapat tanggapan dari salah satu anggota
HMJ Tadris Inggris. “Sebenarnya puasa ada rencana mau sosialisasi tetapi dari
HMJ sendiri belum rapat lagi, jadi dari HMJ belum mensosialisasikan”,
jelas mahasiswa dari jurusan
TBI, semester 4.
Bukankah
SEMA-I bertanggungjawab penuh seputar kongres sebagaimana yang disebutkan dalam
ART bahwa kongres dilaksanakan oleh SEMA IAIN Ponorogo? Bahkan sampai saat ini belum ada sosialisasi dalam bentuk pamflet, broadcast, maupun banner mengenai sosialisasi tersebut.
Maka dapatkah
dikatakan sosialisasi kongres efektif?
Jurnalis: Zona,
Ririn
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.