Iklan Layanan

Cuplikan

PUNCAK GEBYAR, PENENTUAN ‘DUTA’ FATIK TERPILIH




www.lpmalmillah.com-- Pemilihan Duta Fatik yang diselenggarakan di Graha Watoe Dhakon berlangsung semarak. Acara yang dilangsungkan pada Rabu (6/6/2018) merupakan puncak dari serangkaian acara yang diadakan untuk menyemarakkan Gebyar FATIK yang merupakan program kerja lama DEMA FATIK. Pada puncak acara ini diumumkan pula pemenang dari duta Fatik yang proses seleksinya diselenggarakan sejak tanggal 22 Mei lalu.

A.A. Asep I. selaku Ketua DEMA FATIK mengatakan, tujuan diadakannya Pemilihan Duta FATIK adalah sebagai wadah untuk warga Fakultas, terutama Fakultas Tarbiyah untuk mengembangkan kemampuan potensi dan bakat. “Saya berharap nantinya mahasiswa bisa mengembangkan bakat dan potensi yang nantinya bisa kami wadahi,” ujarnya.

Sepuluh pasang kandidat Duta FATIK dipilih dari masing-masing Jurusan dari Fakultas Tarbiyah. Kandidat tersebut akan dipilih oleh juri dengan kriteria tertentu sebagai syarat pemenang. Oleh Asep, pemenang dari pemilihan Duta tersebut diharapkan mampu membuat forum diskusi dan mengembalikan budaya diskusi mahasiswa Tarbiyah. Ini (Duta FATIK, red) bukan diadakan oleh kampus, melainkan dari DEMA FATIK. Nantinya, harapan saya, mampu mempresentasikan kemampuan Fakultas Tarbiyah selain di bidang perkuliahan, namun juga dari bidang keorganisasian,” terangnya.

Sempat terdengar kabar satir bahwa keberadaan Duta Fatik mampu menggeser fungsi dari DEMA FATIK itu sendiri. Tetapi, Asep membantahnya dengan mengatakan, DEMA FATIK masih berwenang penuh ketika ada instruksi dari kampus. Duta FATIK tidak bisa langsung merealisasikan instruksi dari kampus tanpa seizin dari DEMA FATIK. “Ketika ada instruksi yang berasal dari kampus, harus dengan sepengetahuan kami, dengan kata lain Duta FATIK masih di bawah naungan DEMA FATIK, jadi Duta FATIK tidak bisa bergerak sendiri,” tegasnya.
Pemenang Juara I Duta FATIK 2018
Rusono, mahasiswa PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini) semester 4 yang menjadi salah satu finalis Duta FATIK, mengatakan harapannya dalam keikutsertaannya dalam pemilihan Duta FATIK. “Saya berharap dengan adanya Duta FATIK ini ada tindak lanjutnya, dalam artian bisa dianggap setara dengan organisasi yang ada di kampus dan mendapat fasiilitas berupamateri maupun dukungan,” jelas Rusono.

Pasangan pemenang juara satu dari duta FATIK 2018 adalah Ahmad Nur Waqied dengan Sri Rahayuningsih, keduanya merupakan mahasiswa jurusan PAI semester 4. Ketika ditanya tentang tindak lanjut setelah kemenangan ini, Sri mengatakan bahwa langkah pertama yang ia ambil adalah menjalin koordinasi dengan DEMA selaku penyelenggara acara. Setelah itu melakukan sinergitas antar-duta kemudian merumuskan program kerja. “Melakukan sinergitas dengan antar duta lalu merumuskan program kerja,” terangnya.

Purwaningsih, mahasiswi jurusan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) semester 4, beranggapan bahwa acara pemilihan Duta FATIK sangat luar biasa. “Acara ini sangat luar biasa, karena bisa memberikan motivasi dan sebagai wadah mengeksplor minat dan bakat mahasiswa khususnya calon pendidik,” terang Purwaningsih. (Dendy, Chandra.magang)


No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.