Workshop Perbankan Syariah, Learning To Be Excellent Banker
Ponorogo - Workshop Learning
To Be Excellent Banker diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Ponorogo Kamis
(21/12). Acara yang berlangsung di Graha Wathoe Dhakon IAIN Ponorogo ini
diikuti oleh mahasiswa jurusan Perbankan Syariah IAIN Ponorogo dari seluruh
semester.
Acara dimulai pukul 13.50 WIB
dan dibuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Khusniati
Rofi'ah. Dalam sambutannya, Rofi'ah mengungkapkan bahwa acara workshop
perbankan syariah ini diharapkan seperti workshop pada umumnya, yaitu
memiliki Rencana Tindak Lanjut (RTL). “Saya beharap workshop ini tidak
berhenti sampai disini tetapi ada kelanjutannya", tuturnya.
Sesuai dengan tema
“Meningkatkan Intelektual dan Mental Mahasiswa Perbankan Syariah Demi
Terwujudnya Skill Banker yang Berkualitas”, workshop kali ini
menghadirkan dua narasumber yang merupakan marketing manager BRI Syariah cabang
Madiun, Moh. Ali Najamudin dan Yulia Anggraini dosen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam (FEBI) IAIN Ponorogo.
Acara dibagi menjadi dua
sesi. Sesi pertama diisi oleh Narasumber Moh. Ali Najamudin yang mengajak para
peserta berdialog mengenai penghitungan bagi hasil bank syariah serta perbedaan
yang mendasar dengan bank konvensional. “Bagi hasil dengan sistem
bunga antara bank syariah dengan bank konvensional tentu saja berbeda, jika
dalam bank konvensional ketika ada pembiayaan masuk nanti langsung ditentukan bagian
untuk bank berapa. Kalau di bank syariah tidak bisa seperti itu, kita harus
menerima laporan berapa hasil usaha dari nasabah baru kita lakukan bagi hasil”,
terangnya.
Najamudin juga menyampaikan beberapa hal yang mungkin saja terjadi kepada pegawai bank jika terbukti melakukan fraud dan menekankan tentang keharusan pegawai bank agar memiliki sifat amanah.
Najamudin juga menyampaikan beberapa hal yang mungkin saja terjadi kepada pegawai bank jika terbukti melakukan fraud dan menekankan tentang keharusan pegawai bank agar memiliki sifat amanah.
Sesi berikutnya diisi oleh
Yulia Anggraini. Narasumber lebih menekankan dalam hal mental sebagai calon banker.
Selain itu ia juga menerangkan bahwa seorang mahasiswa lulusan perbankan
syariah tentu akan lebih diprioritaskan ketika melamar di bank syariah daripada
jurusan lainnya. Di akhir acara, narasumber dibantu oleh moderator melakukan
tes mental dengan mengajak peserta workshop untuk tampil ke depan dan
melakukan dialog sebagaimana yang dilakukan pegawai bank.
Acara ini memberi bekal kepada peserta workshop untuk lebih paham mengenai perbankan syariah, di samping teori-teori yang telah didapatkan di bangku perkuliahan, maka dengan workshop ini mahasiswa bisa lebih paham mengenai perbankan syariah pada wilayah praktis.
“Workshop tadi cukup
menambah ilmu saya tentang perbankan, apalagi diisi langsung oleh praktisi
perbankan. Selain itu saya juga bisa membandingkan antara teori yang saya dapat
dengan realitanya dalam dunia kerja”,
ungkap Yeni mahasiswa Perbankan Syariah semester lima setelah acara selesai.
Reporter : Rina P.R
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.