Iklan Layanan

Cuplikan

PENGHITUNGAN SURAT SUARA, SIDANG SAHKAN KETUA TERPILIH PERIODE 2017-2018



  
IAIN Ponorogo– Rabu (19/07) Pemungutan suara oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) akhirnya dilaksanakan pada pukul 08.00-14.00 WIB. Malamnya, penghitungan surat suara hasil pencoblosan digelar  di Graha Watoe Dhakon. Pukul 19.35 WIB acara dimulai oleh Ketua Sidang, Rizqi Wahyudatama. Sebelumnya sempat terjadi skorsing sidang karena jumlah peserta belum memenuhi quorum. Terlihat juga para calon ketua sudah memenuhi kursi yang telah disediakan panitia.
Penghitungan suara dimulai dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-quran dan Tafsir (HMJ IAT) dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD). Skor akhir dari perolehan suara; calon ketua nomor satu Aruny Hayya 16 suara, calon ketua nomor urut dua Wildan Fahrudin unggul dengan 26 suara. Total suara yang diperoleh keduanya adalah 43 suara, dengan satu surat suara rusak.
Dilanjutkan pemungutan suara dari HMJ MPI (Manajemen Pendidikan Islam). Saksi dihadirkan dari eks ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi MPI Arif Mudzakir, satu saksi dari peserta penuh dan satu lainnya dari KPUM. Calon nomor urut satu M. Afitamam nihil dari perolehan suara dari keseluruhan jumlah pencoblos sebanyak 46 suara. Mutia Dewi memperoleh 12 suara, akan tetapi dinyatakan gugur oleh ketua sidang karena tidak hadir dalam pemungutan suara malam itu. Calon nomor tiga Desi Lestari Setyaningsih unggul dengan perolehan 33 suara. Satu surat suara dinyatakan rusak.
Meskipun sempat terjadi konflik dan kondisi memanas di lokasi penghitungan suara dengan adanya ketidaksetujuan dari salah satu peserta, Syahrul Fatoni. Tidak diketahui secara jelas apa penyebabnya, akan tetapi mahasiswa MPI semester II tersebut menuntut keadilan kepada panitia pemungutan suara terkait nihiknya perolehan suara calon nomor urut satu, M. Afitamam. Selang beberapa menit ia protes di atas podium, lalu ia bergegas meninggalkan Graha Watoe Dhakon. Sidang vakum beberapa menit, ketua sidang memanggil pihah Sema, pihak Dema, pihak KPUM, saksi-saksi dari MPI, para calon ketua HMJ MPI untuk bermusyawah. Dessi Lestari dinyatakan pada akhir persidangan sebagai ketua HMJ MPI dengan banyak pertimbangan dan mufakat forum.
Penghitungan suara terakhir dilakukan untuk menentukan ketua HMJ Tadris Bahasa Inggris. Suara yang masuk sejumlah 124 suara dengan rincian: M. Ainul Fuadi memperoleh 27 suara, Jarwati sebanyak 44 suara, Luluk Rahmatia Trisna Aini 34 suara, Ima Agista dengan perolehan 18 suara, dan satu suara dinyatakan rusak. Calon nomor urut dua, Jarwati disahkan sebagai ketua HMJ Tadris Bahasa Inggris periode 2017-2018.
Pukul 20.48 WIB dibacakan surat keputusan sidang. Para ketua yang telah disahkan, dari tingkat Institut, Fakultas hingga jajaran HMJ maju menempati kursi di hadapan hadirin. Rizki Wahyudatama menyatakan bahwa setelah dibacakan surat keputusan sidang tersebut bahwa pengurus Dema, Sema, dan segenap pengurus periode 2016-2017 dinyatakan domisioner. “Dengan dibacakannya konsideran ini maka pengurus Dema, Sema dan pengurus periode 2016-2017 saya nyatakan domisioner,” terangnya dalam persidangan.
Sampai dibacakannya surat keputusan, ketua HMJ Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Dedy Irawan belum hadir di lokasi persidangan. Berdasarkan kesepakatan forum ketua sidang mengatakan akan memberi perpanjangan waktu. Ketua sidang menegaskan ke forum, “Ketika sampai acara hampir berakhir saudara Dedy Irawan belum hadir, maka HMJ IPA akan dibekukan, karena sebelumnya belum ada maka selanjutnya juga tidak akan ada lagi,” tegasnya. Akan tetapi selang beberapa waktu, Dedy Irawan datang di persidangan pada 21.49 WIB. Lalu dibacakanlah surat keputusan sehingga calon tunggal Dedy Irawan dinyatakan sah sebagai ketua HMJ Pendidikan IPA.
Para ketua yang baru disahkan masih menduduki kursi menghadap peserta yang hadir, ketua sidang mempersilahkan kepada ketua Dema domisioner Lutfi Habibi untuk memberikan sambutan. Ia berpesan kepada para ketua terpilih untuk mempersiapkan tekad dan niat dalam proses belajar sungguh-sungguh. Ia juga mengatakan jika ada celah yang negatif di pengurusannya maka perlu diperbaiki. Habibi berkata, “Hari ini para ketua terpilih telah dibebani amanat yang besar dan diharapkan juga akan membawa perubahan yang besar pula. Seorang pemimpin selayaknya mencontoh pemimpin ideal yakni Rasulullah sollallohu ‘alaihi wasalam, dan saya ucapkan selamat kepada ketua terpilih RM IAIN Ponorogo,” ujarnya.
Tak ketinggalan pula ketua Sema domisioner, Rizqi Wahyudatama menyatakan permintaan maafnya kepada seluruh mahasiswa atas kepengurusan periodenya. “Kami selaku Sema memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semuanya apabila banyak kesalahan selama periode kami,” pungkas mahasiswa Jurusan Ahwal al-Syakhsiyah semester delapan ini.
Ketua sidang mempersilahkan kepada ketua Dema dan Sema yang baru untuk memberikan kata pembukaan di awal kepengurusannya. Rokhman Rifa’i, ketua Sema  yang baru menyatakan, “saya berdiri disini bukan karena saya cerdas dan bukan karena apa-apa, akan tetapi karena dukungan dari kalian semua,” singkatnya di hadapan hadirin.
Hal yang sama juga diucapkan oleh Moh. Faishal Arifin, ia mengatakan bahwa jabatan yang ia pikul saat ini adalah hasil dukungan dari kawan-kawannya. Mahasiswa jurusan Muamalah ini mengatakan bahwa harapan di masa mendatang adalah menciptakan kultur IAIN yang terasa seperti UIN. “Jika mas Habibi tadi bilang sekarang ini kondisinya seperti IAIN rasa STAIN, maka saya mengaharapkan kultur IAIN berasa UIN,” jelasnya diiringi dengan tepukan meriah dari para hadirin.
Pada 22.53 WIB. ditutupnya acara Pemungutan dan Penghitungan suara pemilwa Republik Mahasiswa. Hal ini juga menandai berakhirnya kongres pertama IAIN Ponorogo.

Reporter: Arini S.

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.