Iklan Layanan

Cuplikan

PBAK Fakultas Hari Pertama, Terjadi Penurunan Jumlah Peserta

 

(Foto: Kru)


lpmalmillah.com - Kamis (10/08/2023), Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo memasuki hari kedua. Pada hari kedua, PBAK sepenuhnya diserahkan pada masing-masing fakultas di tempat yang terpisah. Untuk Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) berada di Gedung Indrakila, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) di Graha Watoe Dhakon, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dilakukan di kampus 2 IAIN Ponorogo dan Fakultas Syariah (FASYA) dilaksanakan di GOR Ma’had IAIN Ponorogo. 

Dalam serangkaian pelaksanaan PBAK FUAD hari pertama, Faris Hamdani selaku ketua SC mengaku bahwa PBAK kali ini mengalami penurunan dalam jumlah mahasiswa, di mana ruangan tidak sepenuh tahun sebelumnya. “[Peserta] PBAK FUAD kali ini mengalami penurunan, kalau dulu sekitar 290-an [mahasiswa] kalau sekarang hanya 272,” ungkapnya. 

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ridho Rokamah selaku Wakil Dekan III FEBI pada pemaparan materi ke-fakultas-an. Jumlah mahasiswa FEBI tahun ini mengalami penurunan. Berdasarkan data dari febi.iainponorogo.ac.id, jumlah peserta tahun kemarin sebanyak 506 mahasiswa, “Saat ini FEBI ada 498 mahasiswa, tentunya sedikit mengalami penurunan,” ujarnya.

(PBAK FEBI/Foto: Kru)

Tak beda jauh dari kedua fakultas di atas, FASYA juga mengalami penurunan mahasiswa yang disebabkan oleh mahasiswa yang telat membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). “Jumlah mahasiswa baru tahun ini 364 [orang], tahun lalu lebih dari 400 [orang]. Permasalahannya karena beberapa telat membayar UKT, khususnya Hukum Ekonomi Syariah (HES),“ pungkasnya. 

Berbanding terbalik dengan tiga fakultas di atas, FTIK justru mengalami peningkatan. Bahkan melebihi dari batas yang ditentukan oleh fakultas. “Tahun lalu mahasiswa baru ada 1.254 [orang]. Pada tahun ini meningkat melebihi target, di mana fakultas hanya memberi kuota 1.250 [mahasiswa] dan kenyataannya menjadi 1.321 mahasiswa,” ungkap Yudi Primatama selaku ketua SC PBAK FTIK.

Dalam pelaksanaannya, setiap fakultas memiliki konsep PBAK yang berbeda-beda. Sama dengan tahun lalu, PBAK FUAD kali ini mewajibkan setiap mahasiswa untuk membawa satu buku sesuai dengan jurusan masing-masing. Buku-buku tersebut nantinya akan dijadikan satu di Pojok Baca. “Rencananya nanti dari DEMA [FUAD] ada Pojok Baca di setiap pojok-pojok gedung fakultas, disebabkan FUAD tidak ada perpus,” ungkap ketua SC PBAK FUAD tersebut.

(PBAK FUAD/Foto: Kru)

Di sisi lain, kali ini panitia PBAK FEBI memberikan tugas pra-PBAK pada mahasiswa  baru  yang hampir sama dengan tahun sebelumnya. Di mana tahun ini dirangkap dengan pembuatan video kelompok terkait dengan edukasi pencegahan kekerasan seksual. “[Ada tugas] pembuatan video perkenalan ditambah dengan video kelompok, yaitu mengenai edukasi pencegahan kekerasan seksual,” ujar Bayu Rizal selaku ketua DEMA FEBI.

Terlepas dari itu, antusiasme mahasiswa dalam mengikuti PBAK di FEBI dinilai cukup tinggi. “Antusias mahasiswa cukup tinggi, mahasiswanya [juga] menaati peraturan,” ujar Harun selaku ketua OC PBAK FEBI.

Adanya pembagian tugas yang diberikan oleh panitia PBAK fakultas ini menimbulkan beberapa tanggapan dari mahasiswa. Salah satunya datang dari salah satu mahasiswa baru dari jurusan Ilmu Agama dan Tafsir (IAT), Khoiriyah Nur Anisa. “Kalau disuruh bawa buku tidak keberatan, tapi ini agak keberatan karena disuruh membaca kurang lebih dua hari dan minimal harus paham,” ungkapnya.

(PBAK FTIK/Foto: Kru)

Zulfikar Nasrullah, salah satu peserta PBAK dari jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), berharap PBAK ke depannya dibuat lebih banyak gerak supaya peserta tidak mudah lelah. “Harapan PBAK ke depannya diselingi gerakan-gerakan biar tidak mudah lelah,” ujarnya.

Terakhir, Fanisa Eka Fadhila dari jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) juga turut menyampaikan harapannya agar pelaksanaan PBAK hingga dua hari ke depan dapat berjalan dengan baik. “Semoga PBAK ini bisa lancar sampai hari akhir,” ucapnya.

 

Penulis: Retno dan Robiah

Reporter: Retno, Robiah, Anas, Munir, Rena, dan Alifah

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.