Iklan Layanan

Cuplikan

Minim Kendala, Pemungutan Suara Berjalan Lancar

 

(Foto: Zaki)

lpmalmillah.com - Kongres VII IAIN Ponorogo sudah sampai pada tahap pemungutan suara yang dilaksanakan pada Selasa (07/03/2023). Proses pemungutan suara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa dan dilaksanakan mulai pada  pukul 07.00 - 15.00 WIB. Tempat pemungutan suara (TPS) tersebar di berbagai fakultas, seperti bawah parkiran Gedung A untuk FTIK, aula FASYA, aula FEBI, dan aula FUAD. Secara keseluruhan, acara ini berjalan dengan lancar.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan secara daring, Pemilihan  Umum Raya (PEMIRA) tahun ini dilaksanakan secara langsung. Untuk mekanisme pelaksanaannya seperti halnya pemilihan pada umumnya. Hal tersebut bisa dilihat pada postingan akun Instagram KPUM IAIN Ponorogo (@kpum_iain_ponorogo).

Menurut Ahmad Musonif Rifai, Ketua KPUM Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), PEMIRA kali ini berjalan secara lancar dan kondusif, tanpa ada suatu kendala. “Alhamdulillah, hari ini insyaallah lancar dari pagi sampai siang ini. Ramai lancar, maksudnya tidak menumpuk atau gimana, seperti ter-shift gitu tidak sampai menumpuk terlalu panjang,” katanya.

Sama halnya dengan FTIK, PEMIRA di Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) juga berjalan dengan lancar, meskipun sempat terkendala surat suara. “Alhamdulillah berjalan lancar, sempat terjadi kendala di surat suara habis,” ungkap Muhammad Ahsin Zulfa, Ketua KPUM FUAD.

Berbeda dengan fakultas lainnya, pelaksanaan pemungutan suara di Fakultas Syariah (FASYA) terkendala lokasi. “Kendalanya adalah ketika kita [KPUM] mempersiapkan ruangan pencoblosan, ternyata siangnya aula FASYA digunakan untuk sosialisasi skripsi oleh dosen-dosen, mau gak mau ya kita harus pindah. Jadi, kita gantian saat pagi di aula, siangnya kita pindah ke ruang ORMAWA,” terang Ahmad Arsyadani Hakim, KPUM Fakultas Syariah (FASYA).

Mengenai pengawasan, Diah Ayu, Badan Pengawas PEMIRA (BAWASRA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), menyampaikan upayanya dalam mencegah kecurangan. “BAWASRA itu per fakultas itu kan dua orang, jadi semisal ada yang melanggar gitu langsung dikirim di grup dan ditindaklanjuti, seperti kemarin ada yang kasus tapi sudah teratasi juga,” ujarnya.

Pelaksanaan PEMIRA tahun ini mendapatkan tanggapan yang positif bagi mahasiswa. Antusiasme mahasiswa juga cukup baik dalam pelaksanaanya “Tingkat antusiasme mahasiswa masih di tingkat lumayan bukan tinggi. Kalau pas debat kemarin kan saya katakan apatis, akan tetapi di pemilihannya lumayan banyak,” ujar Luqman Azhar Baihaqi, Ketua KPUM Institut.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Haris Apta Oktavian, mahasiswa Ekonomi Syariah semester 4. “Karena baru pertama milih langsung, tahun lalu kan online, ya lumayan antusias. Untuk informasinya sangat tersosialisasikan karena salah satu calonnya sekelas dan mekanismenya simpel,” ungkapnya.

Namun, ada pula mahasiswa yang mengeluhkan beberapa hal mengenai pelaksanaan PEMIRA. Salah satunya adalah Muhammad Alfian, mahasiswa Perbankan Syariah semester 2,  yang mengeluhkan antrean yang panjang dan kurangnya sosialisasi. “Mekanismenya baik, tapi antreannya terlalu panjang, sosialisasinya juga kurang. Jadi, karena kita baru, bingung sistemnya gimana,” keluhnya.

Muhammad Taufiqur Rohman, mahasiswa PAI semester 4, menyampaikan pesannya untuk calon terpilih. “Pesannya untuk calon yang terpilih mungkin dari saya, jaga amanah, tanggung jawab, kerjakan semua dengan ikhlas dan jujur,” ungkapnnya.

 

Reporter: Erik, Mila, Fendi, Arifin, Ilham, Yuda (Magang)

Penulis: Arifin (Magang)


No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.