Iklan Layanan

Cuplikan

Jadilah Mahasiswa yang Peka: Walau Aku Menerimamu Apa Adanya


Ilustrasi (kopikiri.wordpress.com)
Oleh Zanida Iqraminati
Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Dimana Indonesia memiliki tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam bidang ekonomi dan kemajuan intelektual. Tak heran negara ini hanya menjadi wacana jika akan menjadi negara maju. Bukankah negara maju juga karena masyarakatnya yang maju?
Eitss, sepertinya kita tak perlu terlalu jauh bahas negara pada aslinya kali ini. Kampus yang berdiri kokoh di tengah pembangunan masyarakat kini juga disebut sebagai miniatur negara, dimana kita sebagai mahasiswa adalah rakyatnya. Jadi, kampusnya masih berkembang atau udah maju nih? Maybe yes, maybe not. Apa kita harus dulu menjadi Iron Man untuk dapat menolongnya? Tentu tidak.
Tidak perlu bermuluk-muluk sih. Sebagai masyarakat yang baik dan ingin maju, bentuk partisipasi disetiap kegiatan kampus itu sudah cukup membawa poin kita dalam kesadaran kok, hehe. Bukan hanya berdiam diri dan  mengikuti arus. Ingat!! Kita bukan ikan mati atau sampah! Kan sayang banget kalau cuman diem-diem mulu (emangnya dia juga sayang? hehe, belum tentu).
Sekarang kampus kita sedang ada hajat besar. Para aktivis dan orang yang ikut serta sedang merayakan pesta demokrasi, yaitu  KONGRES III RM IAIN Ponorogo. BTW, tahukan kalo RM itu Republik Mahasiwa? Bukan Rumah makan loh ya, apalagi Rumah Mantan, wadawww. Nahasnya pesta demokrasi ini tidak dirasakan seluruh mahasiswa IAIN Ponorogo. Selain kurangnya sosialisasi, mahasiswa yang non-aktif organisasi juga tak mencari tau, alias pasif. Masa iya dalam hal ini devisi penjaprinan juga harus dibentuk, hadehhh.  Kalau KONGRES bisa ngomong, mungkin keluhannya: "aku tuh bagi kamu seperti peringatan dibungkus rokok, ada tapi tak kamu hiraukan, hiks."
Sejauh ini kita banyak membahas tentang mahasiswa apatis, sebenarnya mahasiswa yang seperti apa sih? Mahasiswa apatis bisa dibilang mahasiswa yang acuh tak acuh terhadap keadaan disekelilingnya. Kalau di kampus pas ada event-event mereka tak memperdulikan, juga seperti tak ada ketertarikan terhadap event tersebut. Hedehhh, benar-benar menggemaskan. Badan Event Eksekutif Mahasiswa (BEM) udah nyiapin buat kalian tapi gak dipeduliin.
Karena semua hal memiliki pasangan(kecuali kamu), maka kalau ada positif pasti juga ada negatif dong. Kalau ada apatis juga akan ada yang aktif. Namun bagaimana itu mahasiswa yang tidak apatis? Mahasiswa yang tidak apatis itu mahasiswa yang peduli dan sadar terhadap dinamika yang terjadi disekelilingnya. Apalagi ada event atau hajat di kampusnya sendiri untuk seluruh mahasiwa. (Bukan hajat sekelompok orang lo yah. Hehe.)
 Kuantitas mahasiswa yang apatis saat ini tidak bisa jika dihitung dengan jari. Mereka tidak memperdulikan apa yang sedang terjadi dikampus. Memang tak salah jika hanya fokus mengejar akademiknya saja (bolak-balik halaman buku meski tak kutemukan cerita bahagia bersamamu, hiks). Tapi, untuk menghargai keringat mereka dalam membuat kegiatan yang menghabiskan anggaran tak sedikit, bisa kita bantu dengan ikut serta meramaikan kok. Poto Selpi di TPS Fakultas masing-masing mungkin? Caption: No Golput is Mening Mak. Meskipun gak dilombakan. Hehe.
Sikap apatis membawa pengaruh lohhh. Mahasiswa yang demikian, cenderung menghindar dari konflik disekelilingnya. Tidak peduli permasalahan yang terjadi di  masyarakat. Mindset yang demikianlah yang membawa tujuan hidup paling utama yakni mencari pekerjaan, mengisi perut dan mendapatkan gaji yang tinggi. Bukan bagaimana membuat  bangsa ini terbebas dari segala macam krisis yang melanda.
Jangan seperti itu ya dik, walaupun aku menerimamu apa adanya!


No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.