Iklan Layanan

Cuplikan

Pentas Teater “Al-‘Ashr” Seiya di Awal Kepengurusan yang Baru


lpmalmillah.com-- (10/05/2018) UKM Seiya menggelar pentas teater dengan tema Al-Ashr” di awal kepengurusannya yang baru. Pentas berlangsung kurang lebih 1,5 jam. Mulai pukul 20.00 sampai 21.30 WIB di Graha Watoe Dhakon IAIN Ponorogo. Pentas ini digelar sebagai bentuk kritik terhadap mahasiswa yang gemar menyepelekkan waktu dan kurang mampu memanfaatkan waktu dalam kesehariannya.

Dadang Wahyu selaku pembina UKM Seiya mengatakan bahwa seni memiliki beberapa tujuan. Menurutnya seni untuk seni itu mengekspresikan minat dan bakat, sedangkan seni untuk masyarakat ialah seni yang dipertunjukkan untuk masyarakat umum. Dadang menambahkan dalam sambutannya mengenai harapannya untuk UKM Seiya. Semoga mahasiswa yang tergabung dalam UKM Seiya bisa berkontribusi riil dalam kehidupan masyarakat. “Seni untuk seni dan seni untuk masyarakat,katanya.

Andika Pratama selaku ketua UKM Seiya memaparkan mengenai pemilihan tema teater. “Tema pentas ini yaitu al-Ashr yang menyiratkan tentang kehidupan masyarakat yang terlalu menyepelekan waktu,terang mahasiswa jurusan PAI semester VI itu.

Teater ini dipersembahkan oleh Alkanol Vio (Pimpinan Produksi), Adelia Printadia (Sutradara), diperankan oleh Nijeng ‘Kawit’ (Kakek), Batang (Jono), Ndriwis (Surti), Mamang (Cempluk), Piye (Romlah), Soleh (Depkolektor), didukung oleh Ongko Songo Etnik (Tim Musik), Surya Kartika (Tim Tari), dan Herry ‘Gedek’ (Properti).

Menurut Hamdan, mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah semester II,  salah satu motivasi diadakannya pentas teater ini adalah untuk menghargai waktu. “Motivasi pada pentas ini untuk mengingatkan akan pentingnya menghargai waktu, karena waktu tidak bisa diulang kembali,” terangnya selaku ketua panitia pentas. Ia juga mengungkapkan rasa syukur bahwa kepanitiaannya cukup berhasil, alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, semoga acara seperti ini tidak sampai di sini saja dan agar lebih ditingkatkan lagi tampilannya untuk kedepannya.
 
Nadia salah satu pemeran dalam pentas teater mengungkapkan adanya kendala ketika menjadi pemeran. “Kendalanya itu saat latihan banyak anggota yang keteteran karena waktu yang bertabrakan dengan jadwal kuliah”, jelas mahasiswi yang sedang menempuh semester II jurusan TBI. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Lailatul, mahasiswi jurusan Muamalah semester IV yang juga pemeran dalam teater. “Yang menjadi hambatan dalam pentas teater ini adalah saat latihan ketika mengumpulkan semua anggota,” ujarnya.

Menurut mahasiswa yang hadir dalam pentas tersebut, Miftahul Mukhlis, menyatakan bahwa acara pentas seni cukup menghibur. “Para pemainnya cukup menjiwai peran sehingga penonton terhibur, tetapi ada faktor yang mengganggu yaitu asap yang digunakan saat pertunjukkan, asapnya mengganggu pernapasan dan cukup bau,” jelas Mukhlis mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah.


Reporter: Dendy & Agus
Penulis: Dendy

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.