Iklan Layanan

Cuplikan

New Normal: IAIN Ponorogo akan Laksanakan Wisuda Serempak tanpa Kuota


kumparan.com
    lpmalmillah.com - Kebijakan pelaksanaan wisuda di Kampus IAIN Ponorogo di masa pandemi ini masih belum juga dikeluarkan. Tak sedikit mahasiswa yang telah meyelesaikan tugas akhirnya meresahkan tentang nasib wisuda mereka. Tak sedikit pula dari mereka yang bertanya kepada dosen pembimbingnya, namun ketidakjelasan yang mereka dapatkan. Perlu diketahui, kini sudah banyak mahasiswa progam sarjana S1 telah melakukan sidang skripsi sebelum pelaksanaan kuliah daring maupun selama pelaksanaan kuliah daring berlangsung.

    Bagaimana dengan pelaksanaan wisuda nantinya? Apakah IAIN Ponorogo akan melakukan seremonial wisuda secara virtual/online? Menunda wisuda? Atau malah menghapuskannya seperti di beberepa kampus dengan langsung menerima ijazah? Begitulah beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa yang meresahkan tentang nasib wisuda mereka.

    Kekecewaan terkait belum adanya kejelasan pelaksanaan wisuda dirasakan oleh Muhammad Rosyid, mahasiswa Fakultas Syariah (FASYA) Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) semester 8. “Kecewalah… kita tidak diberi kejelasan sampai sejauh ini. Apalagi terkait penerimaan ijasah juga belum ada kabar,” ujar mahasiswa yang telah melaksanakan sidang skripsi pada tanggal 14 Februari 2020 lalu.

    Hal serupa juga dirasakan oleh Tri Setyo Ningsih, mahasiswi angakatan 2015 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). “Yang meresahkan ijasah tak kunjung keluar malah SKL baru jadi kemarin,” ungkap Tri.

    Hal ini pun diamini oleh Rosyid, ia berharap tetap ada kegiatan wisuda meskipun harus dilakukan secara virtual. “Lebih ke kebijakan yaitu segera dibuat entah itu ada wisuda atau tidak, saya yakin teman-teman yang lain itu mengerti kondisinya. Saranya kalau bisa ya tetep ada seremonial wisuda walapun secara virtual dan ijasah dikirim via pos atau yang lainnya. Melihat beberapa kampus juga sudah melakukan hal itu,” ujar Rosyid.

    Imas, mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 8 juga menanggapi terkait belum adanya kebijakan mengenai wisuda. “Soalnya emang lagi pandemi dan gak memungkinkan kalo dilaksanakan, apalagi wisuda kan pasti rame-rame, kita harus physical distancing juga. Diundur gapapa, asalkan ijazahnya ga mundur. Soalnya kita fresh graduated pasti ijazah penting,” ungkap Imas.

    Menanggapi keresahan mahasiswa tersebut, Basuki, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan angkat bicara. Ia menegaskan bahwa dengan adanya new normal, wisuda tetap dilaksanakan secara langsung. “Surat sudah ditandatangani rektor hari Jumat, Selasa akan diupload ke siakad. Wisuda jadi satu, tanpa kuota. Yang sudah ujian skripsi semua diwisuda,” tuturnya saat diwawancarai crew.

    Basuki juga menjelaskan terkait batas waktu kelulusan serta pengambilan ijazah. Ia menegaskan juga, bahwa mahasiswa yang lulus tesis atau skripsi dan tinggal yudisium, asalkan tidak melebihi tanggal 15 Juni 2020, maka tidak akan dibebankan UKT dan herregistrasi. “Yang telah ujian tesis atau skripsi, lulus semua, tinggal yudisium di fakultas masing masing,  yang penting tidak di atas 15 Juni, ini sudah saya instruksikan ke dekan. Berarti yang dapat SK yudisium mahasiswa S1 dan S2 yang lulus ujian skripsi dan tesis, tidak bayar UKT, tidak herregistrasi, dan berhak ambil ijazah. Ijazah bisa diambil mulai bulan Juli, tidak usah nunggu wisuda,” jelas Basuki.

    Basuki menambahkan terkait teknis pelaksanaan wisuda. Dalam hal wisuda akan dilaksanakan secara serempak tanpa adanya kuota. Memang dirasa tidak mungkin dalam keadaan seperti ini. Dimana masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap Covid-19. “Wisuda dilakukan secara serempak tanpa kuota. Karena banyak, wisuda mungkin 2 atau 3 hari. Ini masih koordinasi dengan Satgas Corona,” tambahnya.

    Menurut Basuki, momen wisuda seperti tak boleh hilang dalam perjalanan kuliah, momen  wajib yang selalu ditunggu-tunggu. “Wisuda tetep wajib, karna itu sebagai bentuk pelayanan akademik, meskipun pelaksanaannya mundur. Karna untuk S1 dan S2 foto wisuda menjadi event penting dalam riwayat perjalanan hidup seseorang,” pungkas Basuki. 

Penulis: Yulia
Reporter: Ervin, Yulia, Zanida

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.