SUASANA SOSIALISASI KONGRES SEPERTI HATI: SEPI
Suasana Sosialisasi Kongres |
Suasana mulai
hening ketika satu persatu peserta meninggalkan tempat persidangan tanpa pamit,
hingga presidium memberikan waktu break setelah terjadinya beberapa perdebatan
yang terjadi ditengah jalannya sidang. Akhirnya, setelah skorsing tidak ada
setengah dari peserta awal yang berkenan untuk melanjutkan acara pada malam itu.
Kursi yang
disiapkan panitia cukup penuh untuk
menampung peserta yang hadir pada awal jalannya acara, namun ketika
adanya dispensasi waktu (skorsing) mereka pergi meninggalkan ruangan satu
persatu hingga pada akhirnya presidium memberikan dispensasi waktu tambahan
untuk menunggu peserta lain selama 1x20 menit.Hal itu dilakukan dengan harapan
ada peserta yang akan datang kembali. Namun kenyataannya malah dijadikan alasan
untuk pulang ke rumah(kaya dia yang bilang fokus kuliah, tapi jadian sama
yang lain, hiks).
Undangan baru
tersebar kepada semua OMIK sehari sebelum acara. Seperti doa malam hari
agar soal UAS besok tidak sulit, mungkin semoga delegasi berkenan untuk hadir
dan mengikuti jalannya acara dari awal hingga akhir.Terdengar mendadak informasi
sosialisasi kongres di telinga para OMIK IAIN Ponorogo, pasalnya juga digabungkan
dengan acara sidang paripurna II dan laporan pertanggung jawaban (LPJ) DEMA-I. Sebagai
penanggung jawab acara kongres, SEMA-I bertugas untuk mensosialisasikan acara
kongres mulai dari awal acara sampai selesai.
Acara sosialisasi
tetap dilanjutkan, meski peserta tidak memenuhi setengah dari kursi yang
disediakan panitia. Padahal, Sosialisasi dalam sebuah acara sangatlah penting. Untuk
memberitahukan informasi kepada semua mahasiswa bahwa ada ‘pesta demokrasi’
kampus.Nah kalo gak tau sosialisasinya gimana? Gatau, makanya
tanya. Hehe
Jadwal Kongres sudah ada dan diumumkan, namun tidak dipublikasikan untuk
umum. Tidak ada pamflet disebarkan maupun banner yang dipasang.Jadi ya, yang
tahu Cuma yang datang sosialisasi. Alamakkk, makanya tanya. Tapi kalo
ditanya masih persiapan terus sih. hehe
Masa iya
beribu-ribu mahasiswa IAIN Ponorogo yang datang ke acara tersebut hanya 20-an ekororang
(sudah termasuk yang LPJ-an pula). Jadi kongres itu acara buat semua
mahasiwa atau sebagian saja yang dikehendaki mereka-mereka????
Wadawww, mungkin jawaban yang pas untuk pertanyaan barusan adalah
“tergantung sih”.
Padahal, ada
pengumuman penting tentang open recruitment Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa
(KPUM) yang sekarang disebut BPK. BPK itu apa sih? Menurut Undang-undang
RM IAIN Ponorogo No. 1 tahun 2019 tentang Pemilihan Umum Mahasiswa, Pasal 1 (5)
BPK yakni Badan Penyelenggara Kongres (bukan Badan Pemeriksa Kerinduan lo
ya, hehe kongres tidak rindu kamu, iya kamu, yang memang tidak dikhendakimereka).
Pendaftaran BPK
dibuka sampai Kamis (20/07) pukul 17:00, 13 jam setelah Sosialisasi Kongres.
Apakah waktu itu cukup untuk mempersiapkan persyaratan calon BPK? Dan apakah
tidak ada perpanjangan waktu? Semoga tidak ada, karena itu sudah ditetetapkan
dari SEMA-I. Aamiin
Budi selaku ketua
SEMA-I mengatakan, "Saya sudah berusaha untuk mengumpulkan mereka
semua, tinggal mereka mau atau tidak”.Kalau doi mau tidak mas? Hehe.Mengumpulkan
orang untuk ikut berpartisipasi dalam acara memang sulit, tapi kalau nggak ada
orang, apakah acara tersebut akan berjalan dengan efektif?
Budi kembali
mengungkapkan, “Dalam suatu lembaga itu terdapat sebuah kepengurusan seperti
SEMA-F dan pengurus lainnya, jadi mereka dapat mensosialisasikan kepada
anggotanya mengenai apa yang disosialisasikan tadi,”. Ujarnya.
Apakah acara tersebut akan berjalan dengan efektif?
Apakah acara tersebut akan berjalan dengan efektif?
Apakah acara tersebut akan berjalan dengan efektif?
Tergantung sih.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.