Iklan Layanan

Cuplikan

Reyog Ponorogo dan Jagongan Budaya Semarakkan MUKERNAS PPMI


 
Pertunjukan Reyog Ponorogo
Oleh Redaksi

Ponorogo-- Sabtu (24/11/2018) pagi tadi, para peserta disuguhi oleh pagelaran reyog Ponorogo oleh paguyuban Reyog Singo Wono di panggung utama Telaga Ngebel. Para peserta sangat menikmati suguhan itu. Bahkan banyak dari mereka yang sibuk merekam atau memotret dengan handphone maupun DSLR yang mereka miliki untuk sekedar kenang-kenangan ataupun oleh-oleh dari MUKERNAS di Ponorogo ini. Tujuan dari Pertunjukan Reyog Ponorogo ini adalah untuk memberikan pemahaman dan informasi kepada para peserta MUKERNAS, bahwa pers wajib menyuarakan dan mempublikasikan tradisi dan budaya lokal Indonesia.  
Jagongan Budaya
 Suguhan reyog tersebut dipandu oleh pegiat budaya dan tradisi Ponorogo, Muhammad Arifin, sekaligus menginformasikan tentang reyog Ponorogo. Ia mengatakan dalam pagelaran  reyog di Ponorogo ada dua jenis, yang pertama pagelaran reyog Pakem, dan yang kedua pagelaran reyog Obyok. Ia melanjutkan perbedaan dari keduanya adalah dalam hal interaksi antara pemain reyog dengan penonton. Reyog Pakem merupakan jenis pagelaran reyog yang ditampilkan secara apa adanya sebagai pentas, festival ataupun acara formal. Dalam jenis pagelaran reyog seperti tidak ada interaksi langsung dengan penonton.
 Lain halnya dengan pagelaran reyog Obyok yang memiliki nilai lebih daripada sekedar tontonan, yakni dalam jenis ini penonton bisa langsung berinteraksi dengan para pemain. Ketika reyog Obyok digelar, para peserta sangat berantusias untuk mengikuti irama musik dengan para penari.
Selain itu, panitia penyelenggara juga mengadakan ‘Jagongan Budaya’ dengan menghadirkan salah satu seniman Ponorogo yang kerap disapa Mbah Bikan. Turut hadir pula beberapa seniman dan budayawan lokal lainnya serta hadir pula perwakilan dari pemerintah kabupaten  Ponorogo.
Penyerahan potongan tumpeng
Dalam Jagongan Budaya tersebut para peserta duduk melingkar dengan penuh keakraban. Selain itu sebagai tanda dibukanya acara MUKERNAS PPMI XII dilakukan pemotongan tumpeng oleh Sekjend PPMI Nasional Rahmat Ali (Maheng) dan Sekjend PPMI DK Madiun Intan Fatmawati.  Lalu potongan tumpeng tersebut diserahkan kepada Mbah Bikan selaku seniman Ponorogo yang dihormati.
Setelah pembukaan MUKERNAS secara simbolis tersebut dilakukan, seluruh peserta dan hadirin makan bersama atau dalam bahasa Jawanya disebut ‘murak tumpeng’. Acara berjalan lanjar meski cuacanya panas dan terkadang mendung. Akan tetapi para peserta tetap bersemangat melanjutkan agenda. (ar)
Foto: Arin

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.