Iklan Layanan

Cuplikan

KONGRES MAHASISWA II “DIMULAI”




(Reporter: Dendy, Chandra, Umi, Fanisa)
www.lpmalmillah.com-- Komisi Pemilihan Umum (KPUM) IAIN Ponorogo menggelar Kongres sekaligus Harlah (Hari Lahir) RM (Republik Mahasiswa) yang dibuka pada Sabtu (14/7/2018). Acara yang terlaksana di Graha Watoe Dhakon ini dihadiri oleh seluruh ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) seperti DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa), SEMA (Senat Mahasiswa),  UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), dan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan). Acara dimulai pukul 09.50 WIB. Meskipun acara ini dibuka untuk umum, akan tetapi tidak banyak peserta yang hadir, dosen pun tak terlihat menghadiri acara ini.
Muh. Khoiri selaku ketua panitia kongres menyampaikan bahwa kongres ialah forum tertinggi dikalangan RM. “Kongres adalah forum tertinggi untuk menentukan estafet kepengurusan agar organisasi mahasiswa menjadi lebih baik,” tegasnya.
Moh. Faishal selaku Presiden mahasiswa menegaskan dalam sambutannya mengenai peran kongres di kampus. “Kongres ini kita gunakan sebagai pembelajaran demokrasi di kampus, jangan bodo amat tentang kongres. Siapapun yang menjadi ketua nanti, yang penting adalah progress untuk kampus yang kita nantikan, masih banyak PR dan tanggungan yang harus diselesaikan,” terang Faisal.
Pernyataan tersebut ditegaskan kembali oleh Rohman Rifa’i selaku ketua SEMA-I. “Kongres adalah musyawarah tertinggi mahasiswa, sebagai wadah untuk regenerasi kepengurusan selanjutnya di RM (Repblubik Mahasiswa) IAIN Ponorogo. Kami berharap kepengurusan kami bisa dijadikan pembelajaran di tahun selanjutnya,” tutur Rohman sekaligus membuka kongres II tersebut.
Rohman menambahkan harapannya sebelum pemotongan tumpeng sebagai simbol Harlah RM. “Jas merah, jangan lupakan sejarah, RM baru berjalan satu tahun, perlu adanya upgrading sistem supaya lebih baik dan mampu memajukan IAIN Ponorogo,” ujarnya.
Dalam sidang presidium tidak ada peserta penuh dan peserta peninjau seperti kongres tahun lalu. Seperti yang disampaikan Fahrizal Azzam selaku ketua sidang. “Dalam sidang presidium tidak ada peserta penuh dan peserta peninjau dikarenakan transisi dari KBM (Keluarga Besar Mahasiswa) menjadi RM (Republik Mahasiswa) menjadikan semua peserta yang hadir satu derajat, semua bisa menyampaikan aspirasinya sehingga lebih demokratis,” jelas Fahrizal.
Dalam forum ini draft AD/ART tidak bisa diubah karena sudah disepakati saat sosialisasi, akan tetapi untuk sesuatu yang janggal atau perlu keterangan bisa ditanyakan. “Draft yang sudah dipegang ini tidak diubah lagi, akan tetapi, jika ada yang belum jelas, bisa ditanyakan,” ujar ketua presidium dalam membuka siding.
Panggung sidang diisi oleh ketua Sema-I, ketua Dema-I, ketua Presidium sidang dan ketua kongres tingkat fakultas. Akan tetapi sidang hanya membahas tentang mahasiswa yang lolos dalam pemilihan panitia KPUM. Fahrizal mengatakan “kriteria pemilihan akan disampaikan pada hari senin (16/7/2018),” ujarnya tanpa menerangkan hal-hal lain, seperti jadwal dan konsepnya. Diakhir, ketua presidium menetapkan bahwa acara ini diskors sampai ada pengumuman dari panitia. Forum berakhir tanpa ada sesi pertanyaan. 

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.