Iklan Layanan

Cuplikan

Pertemuan BEM/DEMA se-Ponorogo Wacanakan Pembentukan Aliansi

(Foto: Darmawati/Insuri)

  lpmalmillah.com - Kamis (11/11/2021), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Ponorogo gelar temu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)/DEMA se-Ponorogo. Acara tersebut dimulai pada pukul 09.50 WIB di Gedung Aula Pascasarjana IAIN Ponorogo. Pertemuan yang mengusung tema 'Rekontruksi BEM Ponorogo yang Berdampak Nyata' ini bertujuan untuk merekatkan silaturahmi serta menghidupkan kembali Aliansi BEM/DEMA se-Ponorogo yang kini tengah vakum.

Kegiatan ini dihadiri oleh tujuh dari delapan BEM yang ada di Ponorogo. Ketujuh BEM yang hadir yakni BEM Universitas Darussalam Gontor (UNIDA), BEM Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STIKIP), BEM Universitas Muhammadiyah (UNMUH), BEM Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI), BEM Akademi Analisis Farmasi dan Makanan (AKAFARMA), BEM IAI Riadothul Mujahidin, DEMA IAIN Ponorogo dan satu yang berhalangan hadir yaitu BEM Akademi Kebidanan (AKBID).

Pertemuan BEM/DEMA se-Ponorogo ini bertujuan untuk merekatkan hubungan antarkampus. “Salah satu tujuan dari diadakannya temu BEM/DEMA se-Ponorogo ialah untuk membangun tali silahturahmi antarkampus,” ungkap Abdillah Muiz selaku Ketua DEMA IAIN Ponorogo.

Tak hanya itu, forum ini juga membahas terkait wacana untuk menghidupkan kembali Aliansi BEM se-Ponorogo yang dahulu dikenal dengan Gerakan Mahasiswa Ponorogo (GEMA PO) yang kini vakum. “Sesuai dengan temanya kita akan merekontruksi adanya BEM Ponorogo yang memang mempunyai dampak nyata, bahkan dulu sempat ada semacam organisasi yang sekarang vakum, namanya GEMA PO,” jelas Muiz dalam forum.

Tiap peserta masing-masing peserta memberikan pandangannya terkait wacana tersebut. Satu diantaranya diungkapkan oleh perwakilan dari DEMA INSURI yang mengatakan bahwa mereka sepakat dengan diadakanya aliansi tersebut “Aliansi ini adalah bukti bahwa mahasiswa mempunyai kepekaan terhadap isu-isu sosial,” ucap Dico Rysqi Ary selaku perwakilan dari DEMA INSURI.

Pendapat sanada juga dikemukakan oleh perwakilan dari BEM IAI Riadothul Mujahidin. Ia mengatakan bahwa adanya aliansi ini merupakan sebuah ide yang bagus. “Adanya aliansi mahasiswa ini merupakan ide yang bagus, sebab mengkritik bukanlah bentuk perlawanan, melainkan memberi tahu suara masyarakat,” ucap Agil selaku ketuanya.

Terkait wacana tersebut, Muiz berharap bahwa aliansi mahasiswa se-Ponorogo ini nantinya mampu mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah, baik dalam wujud kritik maupun keterlibatan dalam menginformasikannya pada masyarakat. “Sebisa mungkin aliansi mahasiswa ini dijadikan sebagai mitra dan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Begitu juga sebaliknya, ketika ada kebijakan pemerintah yang sekadar menginformasikan terhadap masyarakat, aliansi mahasiswa se-Ponorogo ini akan membantu,” harapnya.

Tak hanya Muiz, harapan juga disampaikan oleh Muhammad Naufal selaku Ketua BEM UNMUH. “Semoga aliansi mahasiswa se-Ponorogo ini bisa menjadi wadah mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah,” ungkap Naufal.

Namun sampai penghujung acara, wacana pembentukan aliansi BEM se-Ponorogo belum bisa diputuskan. Akhirnya, forum menyepakati untuk mengadakan pertemuan lanjutan yang akan dilaksanakan dalam dua minggu ke depan. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.

Reporter: Alya

No comments

Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.