Dinamika Pendidikan Masyarakat Dusun Tangkil, Banaran
Oleh: Agus Mustofa
Pada
zaman sekarang ini, sarana prasarana dan infrastruktur seharusnya sudah mulai
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pedesaan. Namun, masyarakat di Dusun
Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo belum terlalu
merasakannya terutama dalam bidang pendidikan. Di Desa Banaran, hanya terdapat
satu Sekolah Dasar (SD) saja. Sedangkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Atas (SMA) jaraknya sangat jauh
dari desa.
Pendidikan
menjadi hak bagi semua orang, ini tercantum di UUD 1945 pasal 31 ayat 1, “Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan.” Hal ini berarti pendidikan tidak hanya untuk masyarakat
perkotaan saja, namun mutlak bagi masyarakat yang berada di pedesaan. Akan
tetapi, kesadaran masyarakat desa akan
pentingnya pendidikan masih sangat kurang dan berakibat pada banyaknya angka
putus sekolah.
Minimnya
lembaga pendidikan formal yang ada ditambah jauhnya lokasi membuat anak-anak
usia sekolah memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang
lebih tinggi dan lebih memilih bekerja atau hanya sekadar membantu orang
tuanya bekerja di sawah. Beberapa juga ada yang bekerja menjadi TKI dan TKW.
Sebagian anak perempuan yang tidak bekerja memilih menikah di usia muda.
Miswan
salah satu warga di desa yang pernah menempuh perkuliahan, walau saat itu usianya
sudah 29 tahun menjadi pelopor perubahan di Desa Banaran. Pria yang juga menjadi kamituwo
itu menjadi inspirasi bagi para kaum muda untuk terus melanjutkan pendidikan
hingga perguruan tinggi. Hal itu juga menjadi inspirasi bagi orang tua untuk
menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya.
Sebagian
orang tua yang mempunyai keterbatasan biaya dan menginginkan anaknya memiliki
nasib yang lebih baik, berupaya menyekolahkan anaknya dengan dititipkan di
yayasan pondok pesantren. Selain mendapatkan ilmu umum
mereka juga mendapatkan ilmu agama. Berawal dari yayasan ini mereka mendapatkan
beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Perubahan
kesadaran masyarakat mengenai pendidikan dari yang semula kurang peduli hingga
memprioritaskan pendidikan merupakan suatu perubahan yang besar. Dengan mulai adanya
perubahan ini diharapkan masyarakat Desa Banaran mampu mengikuti
perkembangan zaman yang semakin hari semakin cepat.
Banyaknya
anak-anak di usia tingkat Sekolah Dasar harus dibina sebaik mungkin. Mereka
sebagai generasi penerus harus dibimbing dan diarahkan ke jalan yang benar.
Pentingnya pendidikan dan pengaplikasian ilmu yang diperoleh harus benar-benar
ditanamkan sejak dini. Sehingga anak akan mempunyai semangat untuk melanjutkan
pendidikan setinggi-tingginya.
No comments
Komentar apapun, tanggung jawab pribadi masing-masing komentator, bukan tanggung jawab redaksi.